Pengertian Seni Kriya, Sejarah, Fungsi, Jenis, Dan Contoh Seni Kriya. Di Indonesia memang terkenal dengan kebudayaanya, kebudayaan inilah yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang untuk kita jaga dan pelajari. Oleh karena itu kita sebagai penerus bangsa harus mencintai kebudayaan dan melestarikannya dengan baik.
Berikut ini ada sebuah bahasan singkat mengenai pengertian seni kriya, sejarah, jenis dan contoh seni kriya. Yuk simak ulasan yang telah dirangkum Wisatarumahjiwa berikut ini.
Pengertian Seni Kriya
Pengertian seni kriya yaitu karya seni yang cara pembuatannya menggunakan tangan tanpa mengurangi fungsi dan nilai estetika yang terkandung dalam karya seni tersebut. Oleh sebab itu seni kriya dapat dikatakan sebuah karya seni yang sempurna kerana tidak hanya pemenuhan pembuatan dari karya seni tersebut tetapi karya seni kriya juga sangat memperhatikan keindahannya.
Seni kriya berasal dari bahasa Sansekerta, asal kata kriya diambil dari kata Kr yang mempunyai makna mengerjakan atau kerjakan, kemudian kata tersebut digunakan sebagai kata kriya, karya dan kerja. Arti kata tersebut mempunyai makna yang telah dikhususkan yaitu suatu pekerjaan yang menghasilkan sebuah obyek yang mempunyai nilai seni.
Pengertian Seni Kriya Menurut Para Ahli
1. Prof. Dr. Soedarso Sp
Menurut Prof. Dr. Soedarso Sp dalam mengutip beberapa kamus, seni kriya berasal dari bahasa Sansekerta yang disebutkan dalam kamus Wojowasiti makna kriya mempunyai arti pekerjaan, perbuatan. Kata kriya juga mempunayi arti lain yaitu damel atau membuat, kata ini dikutip dari kamus winter.
2. Prof. Dr. I Made Bandem
Pengertian karya seni menurut Prof. Dr. I Made Bandem, kata kriya berasal dari kata kriya yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia bermakna pekerjaan atau ketrampilan tangan. Jadi dapat disimpulkan pengertian karya seni kriya menurut I Made Bandem adalah sebuah karya seni ketrampilan yang dihasilkan dari kerajinan tangan.
3. Prof. SP. Gustami
Pengertian karya seni kriya menurut Prof. SP. Gustami karya seni kriya adalah sebuah warisan dari budaya adi luhung yang sudah ada sejak masa kerajaan yang berada di tanah Jawa. Seni kriya ini sudah mendapatkan tempat yang lebih tinggi dari pada sebuah kerajinan.
Sejarah Karya Seni Kriya
Seni kriya sebenarnya sudah ada sejak zaman prasejarah, hal ini didukung dengan ditemukannya benda-benda dari zaman batu muda atau yang biasa disebut dengan zaman Neolitikum. Sejak zaman prasejarah benda-benda seni kriya banyak yang terbuat dari tanah liat, batu dan logam, dari masing-masing benda tersebut mempunyai fungsi dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Contohnya digunakan untuk berburu, wadah dan sebagai tempat untuk bercocok tanam.
Seni kriya pada masa prasejarah dibuat dengan cara yang sederhana dan lebih mengutamakan aspek fungsional atau untuk memenuhi kebutuhan fisiknya. Manusia yang hidup pada zaman itu juga sudah mengenal karya seni, hal ini terbukti dengan penemuan tembikar yang didalamnya terdapat hiasan yang menggambarkan simbol-simbol kehidupan spiritual yang mereka percayai.
Fungsi Seni Kriya
1. Sebagai Hiasan/ Dekorasi
Karya seni kriya yang dihasilkan dari kerajinan tangan banyak digunakan sebagai pajangan, hiasan atau dekorasi sebuah ruangan. ini membuktikan jika karya seni kriya lebih mengutamakan nilai estetika. Seni kriya ini bertujuan untuk mempercantik ruangan. Contoh karya seni kriya yang digunakan sebagai hiasan:
Hiasan dinding
Digunakan sebagai cinderamata
Tembikar
Patung
Hiasan ukir
2. Seni Kriya Digunakan Sebagai Benda Mainan
Seni kriya tidak hanya digunakan sebagai hiasan atau dekorasi saja, ternyata seni kriya juga bisa digunakan sebagai benda mainan. Pada umumnya kriya yang mempunyai bentuk yang sederhana dan bahan dasar pembuatannya yang cukup mudah didapatkan dan dikerjakan dan memiliki harga yang terjangkau membuat jenis kriya ini digunakan sebagai alat untuk permainan, karena kriya dengan jenis tersebut tidak ada nilai estetika yang terdapat dalam mainan tersebut. Contoh seni kriya yang sering digunakan sebagai alat permainan adalah:
Fungsi seni kriya selanjutnya adalah digunakan sebagai benda terapan atau yang lebih dikenal dengan sebutan benda terapan. Benda ini lebih mengutamakan fungsinya dari pada nilai estetikanya. Pada umumnya seni kriya sebagai benda terapan lebih sering digunakan dengan nyaman tanpa harus mengubah atau menghilangkan unsur estetikanya. Contoh karya seni benda terapan adalah:
Lemari hias
Keramik
Tempat tidur kayu
Kursi kayu
Jenis-Jenis Seni Kriya
1. Seni Kriya Dari Kayu
Karya seni kriya dari kayu ini adalah sebuah kerajinan tangan yang bahan dasarnya adalah kayu. Proses pembuatan seni kriya dari kayu ini dengan cara menggabungkan antara unsur estetika dan fungsional. Contoh karya seni kriya dari kayu adalah tempat tidur kayu dengan hiasan ukiran, topeng kayu, meja rias kayu yang di hias dengan ukiran dan patung kayu.
2. Seni Kriya Dari Tekstil
Seni kriya dari tekstil ini adalah sebuah kerajinan tangan yang bahan dasarnya terbuat dari kain. Cara pembuatan karya seni dari tekstil ini dengan cara menggabungkan antara unsur keindahan dan unsur fungsional. Contoh karya seni kriya dari tekstil yaitu karya seni tenun dan karya seni batik.
3. Seni Kriya Dari Logam
Karya seni kriya dari logam adalah sebuah kerajinan tangan yang bahan dasarnya menggunakan logam. Cara membuatnya adalah dengan cara menggabungkan antara logam yang diimbangi dengan teknik tertentu sehingga menghasilkan bentuk logam. Teknik pembuatan logam ini menggunakan dua cara yaitu teknik bivalve dan teknik cetak lilin.
4. Seni Kriya Dari Keramik
Karya seni kriya dari keramik ini merupakan kerajinan tangan yang cara pembuatannya menggunakan bahan dasar dari tanah liat dan menggunakan teknik tertentu dalam pembuatannya agar menghasilkan karya seni sesuai dengan keinginan. Untuk membuat karya seni dari keramik ini bisa menggunakan beberapa cara diantaranya, teknik putar, teknik slab, teknik cetak ulang dan teknik pilin.
5. Karya Seni Kriya Dari Kulit
Karya seni kriya dari kulit adalah sebuah kerajinan tangan. cara pembuatannya seni kriya ini menggunakan bahan dasar kulit. Dalam pembuatan seni kriya ini kulit yang bisa digunakan adalah kulit dari buaya, sapi, kerbau, dan ular.
Kulit yang digunakan dalam pembuatan karya seni kriya ini harus melalui proses yang cukup panjang dengan bahan dasar yang akan menghasilkan bahan kulit yang siap diolah menjadi karya seni kriya. Contoh karya seni kriya dari kulit adalah, dompet kulit, jaket kulit, wayang kulit, tas kulit dan gesper kulit.
Macam-Macam Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya
1. Kriya Pahat/ Ukir
cara pembuatan karya seni kriya ini dengan cara dipahat atau di ukir, karya seni kriya ini adalah salah satu jenis kerajinan tangan. Bahan dasar pembuatan seni kriya pahat ini menggunakan kayu, batu dan logam, hal ini bertujuan untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan. Contoh karya seni kriya dengan cara dipahat atau di ukir adalah ukiran furniture dan topeng kayu.
2. Kriya Tenun
Karya seni dari tenun ini termasuk dalam kerajinan tangan. Cara pembuatan kriya tenun ini adalah dengan cara mengolah jalinan benang yang mempunyai beragam warna yang dibuat menjadi kain dengan pola tertentu. Contoh kriya tenun adalah tenun songket dan tenun ikat.
3. Kriya Batik
Kerajinan tangan selanjutnya adalah kriya batik. Karya seni kriya batuk ini cara pembuatannya dengan cara menggambar pola kain yang memakai bahan pewarna tertentu. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan pola yang diinginkan. Kriya batik ini menggunakan 3 teknik yaitu teknik tulis, teknik cap dan teknik lukis.
4. Kriya Bordir
Karya seni kriya selanjutnya adalah kriya bordir, seni kriya ini adalah salah satu kerajinan tangan yang cara pembuatannya dengan cara menempatkan hiasan yang bahan dasarnya dari benang kemudian dijahit pada sebuah kain, hal ini dilakukan untuk menambah keindahan dari kain tersebut.
5. Kriya Anyaman
Karya seni kriya selanjutnya adalah kriya dari anyaman, karya seni jenis ini termasuk dalam kerajinan tangan. proses pembuatannya dengan cara mengolah bahan dasar untuk membuat pola tertentu. Contoh karya seni kriya dari anyaman adalah, anyaman bambu, anyaman rotan, anyaman pandan, dan anyaman tali.
Demikianlah ulasan singkat mengenai pengertian seni kriya, sejarah, fungsi dan contoh seni kriya.semoga dapat menambah wawasan anda dalam mengenal karya-karya seni yang ada di Indonesia, semoga bermanfaat.
Wisatarumahjiwa – Jenis karya seni rupa yang bisa detikers jumpai sehari-hari di rumah, museum, galeri seni, dan ruang-ruang publik sangat beragam. Nah, apa saja jenis karya seni rupa yang detikers tahu?
Seni rupa adalah segala bentuk ekspresi pengalaman estetis yang dilakukan secara sadar oleh manusia melalui media titik, garis, bentuk, warna, tekstur, dan ruang.
Jenis-jenis karya seni rupa dibagi atas sejumlah pengkategorian, seperti dikutip dari buku ‘Pengetahuan Dasar Seni Rupa’ oleh Sofyan Salam, Sukarman B., Hasnawati, dan Muh. Muhaemin.
Jenis-Jenis Karya Seni Rupa
A. Jenis Karya Seni Rupa Menurut Wujudnya
1. Karya Seni Rupa Dua Dimensi
Jenis karya seni rupa dua dimensi disebut juga karya dwimatra. Karya dwimatra adalah karya yang hanya dapat dinikmati dari satu arah, yaitu arah depan. Sebab, karya ini hanya memiliki dimensi panjang dan lebar. Contoh karya dua dimensi adalah lukisan, gambar, foto, tenunan, dan batik.
2. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Jenis karya seni rupa tiga dimensi disebut juga karya trimatra. Karya trimatra adalah karya yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Karya trimatra punya volume, sehingga wujudnya bisa dinikmati dari berbagai arah. Contoh karya trimatra adalah patung, bangunan, boneka, dan aneka jenis desain produk.
3. Karya Seni Rupa Empat Dimensi
Jenis karya seni rupa empat dimensi disebut juga time-based art (karya seni rupa berbasis waktu). Karya ini mencakup seni rupa video yang dapat diproyeksikan ke dinding, seni rupa happening/pertunjukan yang melibatkan perupa beraksi dan divideokan menjadi sebuah karya seni rupa sendiri, dan seni rupa media baru (new media) yang bersifat interaktif.
Seni rupa new media interaktif di antaranya seperti seni rupa digital, animasi komputer, robotika, dan lain-lain yang dimaksudkan perupa untuk mengeksplorasi potensi teknologi terbaru tersebut.
B. Jenis Karya Seni Rupa Menurut Fungsinya
1. Karya Seni Rupa Murni
Karya Seni Rupa Murni adalah karya seni rupa yang dibuat semata-mata dengan niat untuk memenuhi kebutuhan mengekspresikan rasa indah atau rasa estetis, tanpa maksud untuk memenuhi kegunaan atau fungsi yang bersifat praktis. Contoh karya seni rupa murni adalah lukisan, patung, tapestri, atau karya seni rupa lain yang diniatkan semata sebagai ekspresi rasa estetis.
2. Karya Seni Rupa Terapan (Applied Art)
Jenis karya seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dibuat dengan maksud utama untuk memenuhi fungsi atau kegunaan yang bersifat praktis. Contoh karya seni rupa terapan adalah jenis-jenis karya desain dan seni kriya, seperti poster, spanduk, desain sampul buku, logo, perabot, kendaraan, dan karya arsitektur.
C. Jenis Karya Seni Rupa Menurut Teknik Pembuatan
1. Karya Seni Rupa dengan Teknik Goresan/Sapuan Warna
a. Seni Gambar
Seni gambar biasanya didominasi oleh goresan linear yang dihasilkan pensil, pena, atau marker. Tetapi, ciri teknis ini makin tidak mutlak, karena gambar juga bisa didominasi pengecatan seperti lukisan. Seni gambar atau disebut juga gambar saja terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan karakter spesifiknya sebagai berikut:
– Gambar bentuk
– Gambar model
– Gambar ilustrasi
– Gambar proyeksi dan perspektif
– Gambar dekorasi
– Gambar sketch
– Gambar imajinasi
b. Seni lukis
Secara teknik, seni lukis didominasi dengan pengecatan warna pada bidang medium. Tetapi, ciri ini juga makin tidak mutlak seperti halnya seni gambar. Seni lukis secara tradisional dibagi berdasarkan bidang lukisnya menjadi seni lukis easel yang muat ditopang easel dan seni lukis mural di permukaan bangunan.
Seni lukis juga lazim dikategorikan berdasarkan bahan pewarnanya, seperti seni lukis cat minyak, akrilik, gouache, cat air, tempera, tinta, pastel, mixed-media, dan encaustic.
c. Seni Kaligrafi
Seni kaligrafi adalah seni tulis indah yang menjadi penampung gagasan dan berfungsi estetik.
Jenis karya seni rupa teknik cetak lazim disebut seni grafis atau printmaking. Proses pembuatan karya seni grafis dimulai dengan membuat citraan yang disebut klise, lalu dilakukan pencetakan. Berdasarkan jenis klisenya, seni grafis dibedakan atas cetak tinggi/timbul, cetak dalam, dan cetak tembus.
Seni fotografi juga menggunakan teknik cetakan. Tetapi karena karakter khasnya, seni fotografi secara tradisional berdiri sendiri dan tidak dikelompokkan sebagai seni grafis.
3. Karya Seni Rupa dengan Teknik Ukir
Jenis karya seni rupa dengan teknik ukur dibentuk dengan memahat atau menoreh bagian yang akan dibuang dari material untuk merupa bentuk yang diinginkan. Karya ukiran dua dimensi disebut relief, sementara karya ukiran tiga dimensi disebut patung.
4. Karya Seni Rupa dengan Teknik Anyam, Tenun, dan Rajut
Jenis karya seni rupa dengan teknik anyam dan tenun adalah teknik berkarya dengan silang-menyilangkan antara material yang digunakan. Seni anyam di Indonesia merupakan kegiatan turun-temurun dalam tradisi.
5. Karya Seni Rupa dengan Teknik Sulam
Karya seni rupa sulam dibuat dengan menjahit menggunakan tusuk hias benang, pita, payet, dan variasi bahan lainnya.
6. Karya Seni Rupa dengan Teknik Tempel
a. Seni Mosaik
Jenis karya seni mosaik adalah karya seni yang dibuat dengan menempel potongan-potongan material dengan memanfaatkan warna bawaan material untuk membentuk objek yang diinginkan.
b. Seni Kolase
Seni kolase adalah jenis karya seni rupa yang dibuat dengan menempel potongan, pecahan, atau kepingan material seperti kertas, kaca, tegel, kerang, kulit kayu, dan lain-lain untuk menjadi bagian dari bentuk yang hendak digambarkan.
c. Seni Montase
Seni montase adalah jenis karya seni rupa yang dibuat dengan menempelkan kertas atau bahan tempelan yang berisi gambar atau foto.
7. Karya Seni Rupa dengan Teknik Membentuk dan Mengonstruksi
a. Seni Patung
Seni patung adalah jenis karya seni rupa trimatra yang dibentuk menurut jenis bahan yang digunakan, seperti tanah liat, batu, gips, kayu, semen, fiber, dan logam.
b. Seni Keramik
Seni keramik adalah jenis karya seni rupa yang perwujudan objeknya menggunakan material non logam dan anorganik berbentuk padat lewat proses pembakaran bersuhu tinggi.
c. Seni Arsitektur
Seni arsitektur dapat dipandang sebagai karya seni rupa trimatra dalam ukuran raksasa, karena dalam keadaan tertentu dapat mengakomodasi banyak orang. Contohnya adalah stadion, bandara, jembatan, atau rumah ibadah.
8. Karya Seni Rupa dengan Teknik Merangkai dan Menyimpul
a. Seni Meronce
Seni meronce adalah seni membuat benda kerajinan dengan menyusun atau merangkai benda berlubang untuk menghasilkan benda dalam wujud baru, seperti gelang dan lain-lain.
b. Seni Makrame
Seni makrame adalah seni rupa yang menggunakan teknik menyimpul benda-benda seperti tali. Contoh seni makrame adalah gelang, gantungan kunci, kalung, hiasan interior, dan hiasan busana.
c. Seni Ikebana
Seni ikebana adalah seni merangkai bunga dari Jepang dengan memerhatikan komposisi bunga, jenis bunga, tempat bunga, cabangnya, dan penempatannya.
9. Karya Seni Rupa dengan Teknik Membatik
Jenis karya seni batik pada dasarnya adalah jenis karya seni rupa dari teknik menggambar di atas kain menggunakan lilin dan canting untuk menutupi area yang tidak ingin dikenai warna. Seni batik kemudian juga mencakup batik teknik cap dan batik ikat.
10. Karya Seni Rupa dengan Teknik Lipat
Seni melipat kertas adalah cabang seni rupa yang menggunakan teknik lipat untuk menjadi bentuk tiga dimensi seperti burung, binatang, rumah, topi, dan lain-lain.
11. Karya Seni Rupa dengan Olahan Komputer
Seni rupa komputer mengacu pada penggunaan komputer dalam menghasilkan karya seni rupa. Seni rupa komputer di antaranya bersinggungan dengan seni rupa multimedia, seni rupa media baru, dan seni rupa digital.
12. Karya Seni Rupa yang Ditata atau Dipertunjukkan
a. Seni Instalasi
Seni instalasi mencakup upaya perupa menyampaikan gagasan dengan menata benda dan karya apa saja di lantai, permukaan tanah, dinding atau digantung.
b. Seni Rupa Happening/Seni Rupa Pertunjukan
Seni rupa happening atau disebut juga happening saja adalah bentu improvisasi spontan perupa pada sebuah lingkungan yang sudah dirancang.
D. Jenis Karya Seni Rupa Menurut Sikap Batin Seniman
1. Karya Seni Rupa Tradisional
Jenis karya seni rupa tradisional adalah karya seni rupa yang pembuatannya telah mentradisi. Ciri seni rupa tradisional adalah mengikuti aturan dan bentuk yang telah mentradisi, berupa benda fungsional, dan tidak mementingkan nama penciptanya. Contohnya adalah kain kafan Toraja, wayang kulit jawa, dan lain-lain.
2. Karya Seni Rupa Modern
Karya seni rupa modern tidak memiliki keterikatan pada norma dan bentuk yang mentradisi. Ciri-ciri karya seni rupa modern yaitu menonjolkan kreativitas gagasan, ide, teknik, berorientasi masa depan, bersifat universal, menonjolkan individualitas, sehingga nama penciptanya menjadi penting.
3. Karya Seni Rupa Posmodern
Karya seni rupa posmodern mementingkan ekspresi seni yang kontekstual, memiliki semangat pluralisme, eklektisme, dan kontekstualisme. Karya seni rupa posmodern tidak membedakan seni murni yang dianggap seni tinggi dan seni terapan sebagai seni rendah.
Nah, itu dia jenis karya seni rupayang bisa detikers temui di mana saja. Apa karya seni yang paling kamu suka?
Wisatarumahjiwa – Karya seni rupa murni adalah sebuah seni yang lebih mengutamakan keindahan dan keunikanya, dari pada mempertimbangkan fungsi praktisnya. Seni rupa murni merupakan media ekspresi emosi dan perasaan, dan luapan kreatifitas dari senimannya.
Drs. Margino, M.Sn dkk, dalam buku Apresiasi Seni: Seni Rupa & Seni Teater SMA Kelas XII, mengungkapkan bahwa karya seni rupa murni dapat memberikan kepuasan rohaniah dan batiniah, dengan melalui unsur-unsur karya seni berupa garis, warna, maupun tekstur.
Karya seni rupa dikategorikan berdasarkan medium (bahan, alat, dan teknik), waktu, fungsi, serta tujuan pembuatannya.
Dikutip dari modul Seni Budaya terbitan Kemendikbud oleh Agus Budiman, dkk, berdasarkan fungsinya, karya seni rupa ada menjadi seni rupa murni (fine art) dan seni rupa terapan (applied art). Karya seni rupa murni pada umumnya digunakan sebagai elemen estetis untuk “memperindah” ruangan maupun tempat-tempat tertentu.
Sebaliknya, pertimbangan utama pembuatan seni rupa terapan justru dibuat untuk memenuhi fungsi praktis, dengan memperindah bentuk dan tampilan agar dapat meningkatkan kenyamanan penggunaanya. Oleh karena itu, pembuatan karya seni rupa terapan biasanya melalui proses perancangan (desain).
Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa terbagi menjadi dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D). Karya rupa dua dimensi memiliki fungsi pakai, hias maupun sebagai ekspresi saja. Sedangkan, ciri utama karya seni rupa tiga dimensi, yaitu mempunyai ruang.
Seni murni termasuk hasil dari teknik-teknik tradisional. Perubahan dari seni rupa murni menjadi seni kerajinan (kriya) banyak dibuat dalam bentuk replika dan penghias benda pakai.
Karya seni rupa murni, dapat dibuat dengan media dan teknik-teknik seperti melukis, menggambar, mencetak, dan mematung. Seni rupa murni dapat berupa seni relief (gambar timbul), seni lukisan, seni patung, seni keramik, dan seni grafis.
Contoh karya yang termasuk seni rupa murni adalah patung, mosaik, lukisan alam, lukisan abstrak, lukisan batik, kaligrafi, topeng, guci, kaca patri, dan lain-lain.
Relief dibuat dengan cara diukir, dipahat, maupun dicetak. Bahan yang biasanya digunakan untuk membuat relief terdiri batu, logam, kayu, ataupun bahan plastis seperti lilin, sabun, gibs, dan tanah liat.
Karya lukisan biasanya menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan utamanya, sedangkan kayu dan paku untuk bahan penunjang.
Berdasarkan buku Pendidikan Seni Rupa oleh Dedi Nurhidayat, seni kultus, seni totem dan seni magis adalah contoh keunikan dari karya seni murni yang ada di masyarakat nusantara. yang biasanya Di mana seni tersebut menggambarkan legenda yang bersifat spiritualis dan mitologis. Contohnya adalah candi Borobudur dan candi Prambanan.
Umumnya, karya seni murni mengangkat seni budaya daerah, di mana para seniman atau perupanya banyak bergantung pada kegiatan sanggar seni dan aktif menyelenggarakan pameran yang berhubungan dengan museum seni, galeri, dan kolektor seni.
Jakarta – Ada dua jenis alat musik, yaitu ritmis dan melodis. Alat musik ritmis adalah yang tidak bernada, namun menghasilkan irama.
Sebaliknya, alat musik melodis adalah yang berfungsi memainkan melodi lagu dan memiliki nada. Demikian menurut buku Target Nilai 100 Ulangan Harian Semua Pelajaran SD/MI Kelas 2 oleh Shanty Indraswari dan Siti Nurbaeti.
Dalam buku Seni Budaya dan Keterampilan Kelas 4 SD karya Sri Murtono dkk., untuk memainkan alat musik ritmis, pola irama harus diperhatikan. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul atau dikocok.
Apa saja contohnya? Di bawah ini sejumlah contoh alat musik ritmis, dikutip dari berbagai sumber.
20 Contoh Alat Musik Ritmis
1. Marakas
2. Triangel
3. Drum
4. Simbal
5. Tamborin
6. Guiro
7. Kastanyet
8. Gendering
9. Gong
10. Rebana
11. Kentongan
12. Kenong
Selain itu, ada pula beberapa contoh alat musik ritmis sederhana, misalnya:
1. Galon air
2. Tutup panci yang diadu
3. Ember
4. Botol
5. Piring
6. Sendok
7. Garpu
8. Kaleng biskuit
Sementara, beberapa contoh alat musik melodis adalah piano, keyboard, biola, terompet, gitar, dan sebagainya.
Dalam buku Seni Budaya dan Keterampilan Kelas 4 SD, musik yang diciptakan beberapa alat musik ritmis adalah musik ritmis. Memainkan musik ritmis juga bisa dengan menggunakan benda yang bisa mengeluarkan bunyi, seperti alat musik ritmis sederhana yang telah disebutkan di atas.
Untuk memainkan musik ritmis diperlukan perhatian pada pola irama. Pola irama ini diwujudkan dengan tanda birama, misalnya 2/4, 3/4, dan 6/8. Tak hanya itu, seperti ini langkah-langkah memainkan alat musik ritmis:
1. Menguasai lagu yang akan dimainkan
2. Bertepuk tangan sesuai ritme pola yang benar
3. Menggunakan alat musik ritmis, sesuai lagu yang dimainkan.
Itulah sederet contoh alat musik ritmis beserta pengertian dan cara memainkannya. Apakah kalian juga suka bermain musik di rumah?
Wisatarumahjiwa – Rotan merupakan komoditas hasil sumber daya alam hutan non-kayu, yang banyak tumbuh pada daerah hutan hujan tropis. Tanaman rotan adalah sejenis tanaman palem merambat yang bisa tumbuh dengan panjang mencapai 100 meter lebih.
Rotan memiliki nilai jual tinggi terutama untuk kegiatan ekspor. Dalam pasar internasional Indonesia mampu menyediakan sekitar 80 persen kebutuhan rotan dunia.
Atas dasar tersebut maka tak heran, jika Indonesia dikenal sebagai penghasil rotan terbesar di dunia, seperti dikutip dari buku Rotan Kekayaan Belantara Indonesia karya Prof. Dr. Ir. Djamal Sanusi. Hanya saja saat ini, pemerintah melarang ekspor rotan mentah dan setengah jadi.
Indonesia sendiri terdapat 8 marga rotan, dengan kurang lebih 306 jenis yang 51 jenis diantaranya telah dimanfaatkan. Beberapa daerah penghasil rotan di Indonesia berada di Pulau Kalimantan, Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Papua.
Seperti di Kalimantan, kayu rotan banyak ditemukan di wilayah kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Daerah dengan ibu kota Kasongan ini memang sangat terkenal sebagai penghasil rotan baik itu mentah maupun barang jadi berupa kerajinan.
Hampir seluruh kecamatan dari 13 kecamatan di Katingan merupakan wilayah penghasil rotan. Tak heran data Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah tahun 2014, menunjukkan Katingan memproduksi rotan sega dengan volume 4.729 m3 atau sekitar hampir 70 persen dari total produksi rotan Kalimantan Tengah.
Rotan dari Katingan banyak dikirimkan ke Cirebon, Jawa Barat yang merupakan salah satu sentra kerajinan rotan terbesar di Indonesia atau Yogyakarta.
Karakteristik Rotan
Setiap jenis kayu dan tanaman pasti mempunyai ciri-ciri khusus seperti bau, warna, pori, berat, keras, panjang dan lain sebagainya. Rotan sering sekali dikatakan mirip dengan bambu. Namun, keduanya tentu memiliki perbedaan.
Karakteristik rotan adalah:
Memiliki batang yang membulat (silindris)
Serat batang rotan kokoh dan kuat, lebih kuat dari bambu.
Tekstur batangnya sudah halus meskipun tidak diamplas.
Memiliki ruas batang yang lebih samar, daripada bambu.
Dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan.
Memiliki bentuk yang panjang hingga mencapai 100 meter, karena rotan tumbuh menjalar dan melilit dengan panjang yang selalu bertambah.
Kulit rotan dapat menghasilkan sebuah anyaman yang sangat kuat. Rotan yang dibelah akan menghasilkan tali rotan tipis yang biasa disebut dengan fitrit atau petrik.
Kerajinan Rotan
Rotan memiliki warna khas seperti putih kekuningan, coklat, dan hitam. Contoh hasil produk dari kerajinan rotan bisa dibuat menjadi: aneka furnitur, seperti kursi, meja, lemari, pembatas ruang, tas, hiasan dinding, mainan kuda-kudaan, lampit, tempat tidur bayi, dan masih banyak lagi.
Kerajinan rotan banyak diproduksi di berbagai daerah, untuk dimanfaatkan masyarakat dalam memenuhi tambahan kebutuhan ekonomi.
Dikutip buku Prakarya SMP/MTs Kelas IX terbitan Kemdikbud oleh Dewi Sri Handayani, dkk, Macam-macam kerajinan rotan yang terkenal, bisa kita jumpai di sepanjang jalan di daerah Pasar Minggu, Jakarta, atau daerah Tegalwangi di Cirebon.
Selain itu, sudah banyak juga ruko-ruko atau show room yang menjual dan menjajakan produk kerajinan dari rotan. Demikian penjelasan mengenai rotan. Semoga menambah pengetahuan kalian tentang rotan ya. Semangat belajar!
Tidak ada habisnya jika berbicara mengenai hal-hal mistis bersejarah di Indonesia. Salah satunya adalah senjata tradisional, yang selalu lekat dengan kekuatan ghaib tak terkecuali dengan senjata mandau. Mandau merupakan senjata tradisional yang sangat populer di Indonesia. Seperti senjata tradisional Indonesia lainnya, senjata ini juga disebutkan memiliki kekuatan mistis yang membuat siapapun pemiliknya menjadi sakti. Di bawah ini munus telah membahas secara lengkap mengenai senjata Mandau!
Apa Itu Mandau?
Mando atau mandau merupakan senjata tradisional yang menyerupai pedang. senjata Mandau berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Senjata tajam ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu ukiran-ukiran pada bagian bilahnya. Pada bilah senjata ini juga sering dijumpai lubang-lubang yang ditutup dengan tembaga atau kuningan sebagai hiasan untuk memperindah.
Istilah mando atau mandau berasal dari bahasa Dayak, Kalimantan Tengah. “man” adalah singkatan dari kata “kuman” yang berarti makan, sedangkan dau atau “do” berasal dari kata dohong yang berarti pisau belati.
Secara keseluruhan mando berarti “makan dohong”, hal ini dikarenakan sejak kemunculannya, eksistensi pisau belati semakin menurun. Karena itu, mando adalah sebutan untuk jenis senjata yang mengalahkan kepopuleran pisau belati.
Suku Dayak terkenal bringas dan ahli dalam berperang, mereka bahkan pernah melawan bangsa-bangsa lain seperti Melayu dan Austronesia. Karena peperangan tersebut, mandau dayak terkenal sebagai senjata tajam yang mampu memenggal kepala para musuh hingga tidak ada yang berani mendekati daerah kekuasaan mereka.
Saat ini, senjata tajam tersebut telah menjadi salah satu benda sakral yang siapapun pemiliknya diyakini mempunyai penyang. Penyang adalah ilmu yang diwariskan oleh para leluhur saat berperang. Konon, seseorang yang memiliki senjata ini dilengkapi dengan penyang sehingga ia menjadi sakti.
Perbedaan Mandau dan Ambang
Ambang dan mandau dayak seringkali disamakan. Jika dilihat dari kasat mata keduanya memang mirip, padahal kedua senjata tersebut jelas berbeda dari segi nilai kultural dan bahan yang digunakan.
Senjata ini terbuat dari batu gunung yang mengandung besi dan harus dibuat oleh seorang pandai besi yang mampu mengisinya dengan kekuatan atau roh nenek moyang, sehingga mandau dayak lebih kuat dan sakral. Sedangkan, ambang bisa dikatakan sebagai tiruannya, bentuknya hampir sama namun terbuat dari besi biasa.
Dari segi harga, perbandingan keduanya juga sangat jauh. Jika ambang bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp 300.000, mandau dayak bisa dijual dengan harga mencapai puluhan juta rupiah. Hal tersebut dikarenakan senjata tersebut memiliki bentuk yang unik dan mengandung emas, serta dianggap sebagai senjata sakti yang memiliki kekuatan ghaib.
Anatomi Mandau
Secara anatomi, mandau merupakan senjata tradisional yang terdiri dari dua bagian yaitu bilah dan kumpang (sarung). Bagian bilahnya memiliki bentuk yang hampir sama dengan tingang, dimana masyarakat Suku Dayak menganggap tingang sebagai burung suci. Meskipun setiap bilah memiliki bentuk yang sama, namun ukirannya berbeda-beda.
Pada bagian kumpang biasanya didekorasi dengan berbagai ukiran yang dipercaya bisa mengusir binatang buas yang akan mendekat. Kumpang sendiri terbuat dari kayu yang dilapisi oleh tanduk rusa. Di bagian pangkalnya terdapat rajutan rotan yang digunakan sebagai tali pengait. Sementara disisi lain, terdapat kantong kecil yang difungsikan sebagai tempat senjata yang lebih kecil seperti pisau pahat.
Sedikit berbeda dengan senjata tradisional lainnya, senjata ini memiliki penampilan yang sangat cantik dan terkesan otentik, hampir setiap sisinya memiliki detail yang menarik, mulai dari bilah, kumpang (sarung) hingga pegangannya.
Setiap hiasan yang terdapat pada mandau dayak tidak hanya bertujuan untuk menambah kesan menawan, namun juga memiliki makna khusus. Misalnya, hiasan berupa dedaunan berarti digunakan untuk mengusir hewan buas. Begitupun dengan lubang pada bilahnya hingga ukiran di setiap sisinya memiliki makna tersendiri.
Tidak hanya sebatas kebudayaan saja, namun mandau merupakan senjata tradisional yang digunakan Suku Dayak melawan bangsa Belanda pada zaman penjajahan dahulu. Konon, Bangsa Belanda sampai angkat tangan ketika melawan orang-orang Dayak. Kala itu, Kalimantan sempet menjadi daerah yang paling sulit dikuasai.
Dengan kisah tersebut, senjata ini telah menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa dalam melawan penjajah.
Kisah Mistis yang Melekat
Indonesia memang terkenal dengan berbagai kisah mistisnya, apalagi jika sudah menyangkut dayak dan benda-benda tradisionalnya, seperti senjata yang satu ini contohnya. Salah satu hal mistis yang melekat pada senjata ini adalah penyang. Bagi yang memiliki mandau dengan kekuatan ilmu penyang tersebut, maka ia akan menjadi sakti dan kebal dengan senjata apapun.
Hal mistis lainnya yang sering kali dikaitkan adalah kisah mandau terbang. Konon, dalam beberapa kondisi dan situasi yang mendesak, seorang dari suku Dayak bisa membuat senjata miliknya terbang sendiri. Tak hanya sekedar melayang di udara, namun senjata tersebut akan mencari dan memenggal kepala musuh yang telah ditarget oleh tuannya.
Ilmu mandau terbang tersebut tidak bisa dipakai sembarangan. Pasalnya senjata tajam itu telah keluar dari sarungnya, maka pantang baginya untuk kembali sebelum berhasil memenggal kepala sang korban. Entah mitos atau nyata, namun kisah ini telah populer dan diyakini oleh masyarakat Kalimantan.
Tari Mandau
Selain menjadi sebuah nama senjata, rupanya kebudayaan ini berkembang menjadi sebuah tari. Tari mandau berasal dari suku Dayak, Kalimantan Tengah. Tari mandau menampilkan sebuah atraksi yang memainkan senjata mandau. Terdapat salah satu adegan berbahaya dalam tarian ini dimana penari akan menggigit senjata tersebut.
Tarian ini begitu melekat dalam budaya masyarakat Dayak. Pasalnya, tarian ini adalah perwujudan dari semangat perjuangan masyarakat Dayak.Tarian ini sering ditampilkan dalam acara-acara besar seperti upacara perayaan dan penyambutan tamu. Saat menampilkan tarian ini, para penari akan menggunakan kostum pakaian adat tradisional Dayak.
Kesimpulan
Mandau merupakan senjata tradisional yang hingga saat ini masih dijaga eksistensinya. Senjata Mandau berasal dari pedalaman suku Dayak. Bukan hanya senjata biasa, banyak hal-hal mistis yang melekat pada senjata yang satu ini seperti ilmu penyang dan mando terbang. Kebudayaan ini juga telah berkembang menjadi sebuah pertunjukan seni bertema pertempuran yaitu tari mandau.
Wisatarumahjiwa.com – Macam-macam tarian daerah dan asalnya merupakan pengetahuan wajib untuk mengenali keanekaragaman budaya Indonesia. Seni tari adalah ekspresi jiwa dalam bentuk gerak dengan iringan tertentu. Gerak dalam tari-tarian selalu memiliki nilai dan berbeda dengan gerak sehari-hari.
Jumlah macam-macam tari daerah di Indonesia sebetulnya tak terhitung. Sekadar untuk pengetahuan dasar, lebih kurang ada tiga puluh macam-macam tari daerah dan asalnya yang dapat dipelajari. Macam-macam tari daerah ini lengkap dari pulau Sumatera sampai Papua.
Dari setiap macam-macam tari daerah yang ada, pasti memiliki ciri khas berbeda-beda begitu juga maknanya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengungkap istilah seni tari adalah salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi gerak dan gerak yang terungkap, yakni gerak manusia.
Berikut Wisatarumahjiwa ulas lebih jauh macam-macam tarian daerah dan asalnya dari berbagai sumber, Jumat (11/2/2022).
Macam-Macam Tarian Daerah dan Asalnya
1. Saman Berasal dari Aceh
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang pertama adalah tarian Samaan dari Aceh. Tidak hanya populer di dalam negeri, tari saman juga dikenal di mancanegara. Tidak jarang, tarian yang biasanya dilakukan orang banyak penari sekaligus ini dipertunjukkan dalam event kebudayaan di luar negeri.
Bahkan UNESCO, organisasi kelimuan, pendidikan dan kebudayaan yang bernaung di bawah PBB, memasukkan tari saman dalam daftar warisan budaya yang memerlukan perlindungan mendesak dari Badan PBB Urusan Pendidikan, Sains dan Kebudayaan. Gerakan tari saman cukup sulit dilakukan karena membutuhkan kecepatan, akurasi dan kekompakan. Untuk bisa menarikannya, suatu kelompok penari saman bisa berlatih selama berminggu-minggu bahkan berbulan bulan.
2. Tor Tor Berasal dari Tapanuli Utara
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua adalah tarian tor tor dari Tapanuli Utara. Tarian ini biasanya ditarikan oleh orang Batak dalam berbagai ritual penting seperti pesta pernikahan, pesta kematian, syukuran panen hingga upacara penyembuhan orang sakit.
Saat menari tor-tor, orang Batak biasanya diiringi permainan alat musik mangondangi yang terdiri dari 9 buah gondang (gendang batak), terompet khas Batak dan suling. Gerakan tari tor tor tidak rumit dan relatif lebih mudah dipelajari karena gerakannya monoton. Di era sekarang, penari tor tor biasanya memasukkan unsur-unsur tambahan dalam koreografi-nya.
3. Tari Piring Berasal dari Minangkabau
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang ketiga adalah tari piring yang berasal dari Minangkabau. Tari piring merupakan simbolisasi dari pemberian persembahan kepada sang pencipta atas keberhasilan panen. Namun, di masa sekarang tari piring sudah dipertunjukkan secara bebas dalam berbagai perayaan.
Tari piring biasanya ditampilkan oleh 3 hingga 5 penari yang memegang dua hingga tiga piring dalam tangannya dan gelang lonceng kecil yang diikat pada kaki penari. Tarian luwes dan indah ini biasanya diiringi oleh alunan alat musik tradisional Minangkabau yakni bong dan saluang.
4. Turuk Langgai Berasal dari Mentawai
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang keempat adalah tarian turuk langgai yang berasal dari Mentawai. Nama tarian ini memang kurang terkenal dibandingkan nama tarian daerah lainnya. Namun, seiring semakin terkenalnya Kepulauan Mentawai sebagai salah satu surga wisata dan tujuan wisata air kelas internasional, tarian turuk langgai lambat laun mulai dikenal secara luas.
Turuk langgai merupakan tarian khas etnis Mentawai yang terinspirasi dari gerakan hewan seperti burung, ular, ayam hingga monyet. Turuk langgai biasanya ditampilkan dengan iringan alat musik tradisional Mentawai yakni gendang kajeuma dan uliat.
5. Tari Ronggeng Blantek (Betawi)
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kelima adalah tari ronggeng blatek yang berasal dari Jakarta. Etnis Betawi juga memiliki beragam tarian daerah yang populer sejak zaman kolonial Belanda. Salah satu tarian daerah yang terkenal adalah ronggeng blantek.
Tarian yang memiliki tempo cepat dan gerakan enerjik ini awalnya ditampilkan sebagai pembuka teater rakyat Betawi, topeng blantek. Tarian yang ditarikan oleh penari perempuan ini biasanya dipertunjukkan dengan iringan alat musik populer Betawi seperti terompet, trombone, baritone, gendang, gong, simbal, dan tehyan.
6. Tari Cakalele Asalnya dari Maluku
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang keenam adalah tari cakalele. Tarian ini tak lain berasal dari budaya dari masyarakat di daerah Maluku yang merupakan tarian perang. Biasanya, tarian ini akan dipersembahkan oleh pria dan wanita secara bersamaan atau berpasangan.
Untuk musiknya, tarian cakalele diiringi oleh tifa yang merupakan sejenis drum, bia, dan suling. Kini, tarian cakalele tersebut biasa disajikan untuk menyambut tamu agung atau perayaan adat di waktu-waktu tertentu.
7. Tari Gantar Asalnya dari Kalimantan
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang ketujuh adalah tari gantar. Tarian ini merupakan tari khas yang berasal dari Suku Dayak, Kalimantan untuk menyambut tamu.
Dulu, tarian ini biasa dilakukan untuk memeriahkan suasana saat masa panen padi telah tiba. Maka dari itu, tarian ini menggunakan biji-bijian hingga bambu sebagai pendukungnya.
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedelapan adalah tarian musyroh yang tak lain berasal dari tanah Papua. Dulu, tarian ini difungsikan saat dilakukan proses pengusiran arwah kerabat yang meninggal dunia secara tak wajar.
Tarian ini umumnya dilakukan oleh para pria penduduk setempat dengan irama musik yang terkesan gembira dan riang.
Kini tari musyoh banyak digunakan oleh masyarakat dalam menyambut tamu yang datang, gerakannya yang lincah menunjukkan kesan rasa gembira akan datangnya tamu.
9. Tari Barong Asalnya dari Batubulan, Bali
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kesembilan adalah tari Barong. Tak hanya Tari Kecak, Pulau Bali juga punya jenis tarian lainnya yang nggak kalah menarik seperti Tari Barong. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan dan kebatilan.
Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.
Pentas Tari Barong dapat kamu saksikan di wilayah Batubulan. Gianyar. Pertunjukan tarian Barong Bali biasanya akan dimulai pada pukul 09:30 pagi setiap harinya. Dengan biaya sekitar Rp 100.000 per orangnya.
10. Tari Ramayana Asalnya dari Yogyakarta
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kesepuluh adalah Ramayana. Jika main ke Jogjakarta, nggak ada salahnya kamu mencoba menyaksikan Sendratari Ramayana. Sendratari Ramayana sendiri merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog, diangkat dari cerita Ramayana.
Spot paling epik untuk menikmati Sendratari Ramayana adalah Candi Prambanan. Di situ kamu bisa menyaksikan Sendratari Ramayana di ruang terbuka dengan latar belakang Candi Prambanan.
Jadwal Sendratari Ramayana biasanya akan di mulai pada bulan Mei hingga Oktober setiap tahunnya. Sementara untuk pentas di ruangan tertutup diadakan pada bulan Januari, Februari, Maret, April, November, dan Desember. Untuk biaya kamu perlu mengeluarkan kocek mulai Rp 125.000 hingga Rp 400.000.
11. Tari Jaipong Asalnya dari Karawang
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kesebelas adalah tari jaipong yang berasal dai Karawang. Di antara tarian daerah yang ada di daftar ini, jaipong merupakan tarian yang muncul di era yang relatif lebih modern.
Tepatnya, jaipong muncul pada tahun 1976. Tarian yang gerakannya menggabungkan unsur silat, wayang golek dan ketuk tilu ini diciptakan oleh seniman Jawa Barat, H. Suanda dan Gugum Gumbira. Saat ditarikan, jaipong biasanya diiringi oleh musik jaipongan yang terdiri dari gong, kecapi, gendang dan rebab.
12. Tari Topeng Asalnya dari Cirebon
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua belas adalah tari topeng dari Cirebon. Tari topeng merupakan tarian daerah Cirebon yang sangat populer di semua kalangan, baik kalangan kraton maupun masyarakat jelata. Saking populernya, Sunan Gunung Jati menggunakan tarian ini sebagai media dakwah saat menyebarkan agama Islam di Jawa Barat.
Para penari topeng biasanya mengenakan 5 jenis topeng yang berbeda-beda. Tiap topeng memiliki nama dan wataknya masing masing. Topeng panji, contohnya, menyimbolkan bayi yang masih bersih dari dosa, sedangkan topeng pamindo merupakan kesatria, sementara topeng patih menggambarkan kedewasaan.
13. Tari Bedhaya Asalnya dari Yogyakarta
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang ketiga belas adalah tari bedhaya. Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan tarian daerah. Salah satu tarian daerah yang populer adalah tari bedhaya. Tarian yang biasanya ditampilkan oleh penari perempuan ini dulunya dipertunjukkan untuk kalangan keraton saja.
Tarian ini bercerita tentang sosok spiritual yang diyakini sebagai penguasa dunia kebatinan di pantai utara Jawa, Nyi Roro Kidul. Tari Bedhaya banyak menampilkan gerakan gerakan-gerakan gemulai bertempo lambat. Bedhaya Ketawang dimainkan dengan diiringi perangkat gamelan lengkap.
14. Tari Serimpi Asalnya dari Yogyakarta
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang keempat belas adalah tari serimpi yang berasal dari Yogyakarta. Sama seperti bedhaya, pada awalnya tari serimpi merupakan tari yang haya dipentaskan di keraton saja.
Tarian ini konon dipentaskan ketika ada peristiwa penting dalam keraton seperti pergantian pejabat tinggi. Tari serimpi sendiri banyak jenisnya, contohnya, serimpi genjung, serimpi babul layar, serimpi bondan, serimpi anglir mendung dan serimpi dhempel. Biasanya, tarian ini dimainkan oleh empat penari yang melambangkan api, air, angin dan tanah dan berpakaian layaknya putri keraton.
15. Tari Gambyong Asalnya dari Solo
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kelima belas adalah tari gambyong yang berasal dari Solo. Pada perkembangannya, tarian ini terus berkembang dengan koreografi yang bermacam-macam. Tarian ini sebenarnya berakar dari tayub, sebuah tarian rakyat yang biasa dimainkan ketika pesta panen.
Namun, pihak kraton membawa tarian ini dan mengembangkannya menjadi tarian yang luwes dan penuh dengan gerakan indah yang sanggup membius mata.
16. Tari Reog Asalnya dari Ponorogo
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang keenam belas adalah Reog. Tari reog adalah salah satu tarian daerah asli Ponorogo, Jawa Timur, yang telah mendunia. Tarian tradisional ini dimainkan oleh sejumlah pria yang menggunakan topeng kepala singa bermahkotakan bulu-bulu merak. Berat topeng besar ini bisa mencapai 50 kilogram.
Tari tradisional ini konon diciptakan oleh Ki Ageng Kutu, seorang abdi raja Majapahit terakhir, Bra Kertabumi. Ki Ageng Kutu yang kemudian memberontak pada rajanya tersebut menggunakan tarian ini sebagai sindiran bagi sang raja yang dianggapnya korup dan berada di bawah pengaruh Cina. Hal ini diperlihatkan lewat properti singa barong yang merepresentasikan sang raja dan bulu-bulu merak di atas kepalanya yang melambangkan pengaruh Cina.
17. Tari Jaran Kepang Asalnya dari Ponorogo
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang ketujuh belas adalah Jaran Kepang. Tarian daerah ini merupakan bagian dari tari reog yang sudah kita bahas di atas. Tari jaran kepang merupakan jenis tarian yang tersebar di sejumlah wilayah di pulau Jawa. Ada yang menyebutnya tari kuda lumping atau tari jatilan.
Tarian yang menggunakan anyaman bambu dan kulit binatang yang berbentuk seperti kuda ini menceritakan tentang para prajurit Majapahit yang gagah berani. Salah satu keunikan dari tarian ini adalah para pemainnya yang bisa mengalami trance (kesurupan) dan melakukan tindakan berbahaya seperti memakan potongan kaca atau mengupas kelapa menggunakan gigi.
18. Tari Kecak Asalnya dari Bali
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedelapan belas adalah Kecak. Selain reog, tari kecak merupakan salah satu tarian daerah di Indonesia yang banyak dikenal oleh orang asing. Tarian ini sangat sering dipertunjukkan baik di Bali maupun di luar negeri. Tari kecak sendiri diciptakan oleh penari Bali, Wayan Limbak dan pelukis asal Jerman, Walter Spies.
Tarian yang biasanya dimainkan oleh belasan bahkan puluhan laki-laki ini diambil dari tarian ritual penolak bala bernama tari sanghyang. Tarian yang dimainkan tanpa alat musik ini bercerita tentang pasukan kera yang membantu Rama melan raja jin yang jahat, Rahwana.
19. Tari Pendet Asalnya dari Bali
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kesembilan belas adalah Pendet. Salah satu tarian tertua di Bali ini dikenal sebagai tarian penyambutan bagi tamu atau turis yang datang ke sebuah tempat wisata. Namun, tari ini sebenarnya merupakan tarian ritual yang awalnya hanya dipentaskan di pura.
Tari yang bisa juga dipentaskan secara beramai-ramai ini merupakan bagian dari ritual penyambutan turunnya dewata ke bumi. Biasanya penari pendet mengenakan kemben dan kain berwarna keemasan sambil memegang bokor, tempat menaruh bunga yang nantinya akan ditaburkan.
20. Tari Kancet Ledo atau Tari Gong Asalnya dari Kutai Kertanegara
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh adalah Kencet Lendo. Tarian asal Kalimantan Timur ini dikenal akan keindahan gerak tarinya dan keunikan busana serta kelengkapan tari yang dikenakan penari.
Dalam versi aslinya, para penari perempuan yang menggunakan pakaian adat Dayak Kenyah ini harus menari di atas gong. Itulah alasannya jika tarian ini juga disebut sebagai tari gong. Selain memiliki makna keseimbangan dalam hidup, tarian ini sendiri memiliki menyimbolkan karakter wanita dayang yang cantik, pandai dan indah untuk dipandang.
21. Tari Lego-Lego Asalnya dari Nusa Tenggara Timur
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh satu adalah Lego-Lego. Tari Lego-Lego berasal dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Tarian ini ditujukan untuk mengajak masyarakatnya bersatu membangun kampung dan negeri dan biasa ditampilkan pada saat upacara adat.
Tarian ini biasanya dilakukan oleh anak-anak muda. Para perempuan dan lelaki setempat yang terlibat dalam tarian ini mengenakan kain tradisional. Sementara, bagian bernyanyi dan berpantun biasanya dilakukan oleh orang-orang tua.
22. Tari Tide-Tide Asalnya dari Maluku Utara
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh dua adalah Tide-Tide. Tari tide ide adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Halmahera Utara, Maluku Utara. Tarian ini biasanya ditarikan secara berpasangan oleh pria dan wanita pada acara-acara tertentu seperti pesta adat, penyambutan, pernikahan, dan lainnya.
Tide tide merupakan tarian yang memberikan gambaran tentang kehidupan pergaulan antara pria dan wanita di Halmahera pada masa itu. Dalam pertunjukannya, para penari akan diiringi dengan alunan musik dari tifa, biola, dan gong.
23. Tari Saureka Reka Asalnya dari Maluku
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh tiga adalah Saureka Reka. Tarian saureka reka dimainkan oleh muda mudi yang terdiri dari 4 laki-laki dan 4 perempuan. Pada mulanya, tarian ini dimainkan hanya pada saat musim panen sagu yang merupakan ungkapan rasa syukur rakyat namun pada saat ini tarian saureka reka sudah banyak dimainkan pada pertunjukkan-pertunjukkan.
Properti yang digunakan untuk tarian ini adalah gaba-gaba, tifa, dan totobuang. Gaba-gaba hanya dimainkan oleh laki-laki sementara perempuan menari menghindari gaba-gaba. Sedangkan tifa dan totobuang digunakan sebagai musik pengiring tarian.
24. Tari Selamat Datang Asalnya dari Papua Timur
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh empat adalah Selamat Datang. Tari selamat datang dari Papua Timur ini merupakan bentuk ungkapan rasa hormat dan juga ungkapan rasa syukur serta kebahagiaan masyarakat Papua dalam menyambut para tamu. Tarian selamat datang dilakukan secara beramai-ramai.
Umumnya dilakukan oleh wanita, para penari membentuk sebuah lingkaran dan menari serta bernyanyi secara bersahutan. Penari wanita menjemput para tamu dan memakaikan sebuah penutup kepala dan kalung untuk bentuk penghormatan. Para pria biasanya baru akan bergabung menari ketika tarian sudah setengah perjalanan. Mereka ikut berputar dengan sesekali mengangkat tombak, panah, dan senjata-senjata lain kebanggaan mereka.
25. Tari Sajojo Asalnya dari Papua
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh lima adalah Sajojo. Tari Sajojo merupakan tarian tradisional yang berasal dari Papua. Tarian ini sering dipentaskan di berbagai acara, baik acara adat, budaya, maupun sekedar untuk hiburan. Kesenian tari ini tidak diketahui secara pasti asal usulnya. Menurut beberapa sumber, tarian ini sudah mulai ada sejak tahun 1990-an.
Nama tari sajojo diambil dari judul lagu yang mengiringinya yaitu sajojo. Lagu “Sajojo” merupakan lagu daerah dari Papua yang menceritakan tentang sebuah kisah perempuan cantik dari desa. Kostum tarian ini hampir sama dengan kostum tarian tradisional Papua lainnya. Kostumnya biasanya merupakan busana tradisional yang terbuat dari akar atau daun.
26. Tari Tempurung Asalnya dari Sulawesi Utara
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh enam adalah Tepurung. Tari tradisional dari Sulawesi Utara ini menggunakan atribut tempurung atau batok kelapa yang biasa digunakan warga sebagai wadah tertentu atau mangkuk. Suara dari tempurung yang saling dipukul akan membunyikan suara khas yang nyaring. Tarian ini mempunyai makna sebagai ungkapan rasa syukur serta apresiasi terhadap keluarga petani atas hasil panen kopra atau buah kelapa.
27. Tari Kipas Pakarena Asalnya dari Sulawesi Selatan
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh tujuh adalah Kipas Pakarena. Tari Kipas Pakarena berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Setiap gerakan dari tarian mencerminkan karakter perempuan Gowa yang patuh, sopan, dan hormat terhadap laki-laki, khususnya terhadap suami.
Terdapat aturan unik pada tarian ini. Para penari tidak diperbolehkan membuka matanya terlalu lebar, sementara gerakan kakinya tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Tarian ini biasanya berlangsung selama sekitar dua jam.
28. Tari Paduppa Bosara Asalnya dari Sulawesi Selatan
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh delapan adalah Paduppa Bosara. Tari padduppa bosara adalah tarian penyambutan orang Bugis Makassar. Tarian ini menggunakan properti berupa bosara yang biasa digunakan unutk menghidangkan makanan jika kedatangan tamu.
Pada zaman dahulu kesenian tradisional ini sering ditarikan untuk menjamu raja, menyambut tamu agung, pesta adat, dan pesta perkawinan. Bosara sendiri merupakan tempat sajian kue tradisional atau lauk yang biasanya diletakkan di meja dalam rangkaian acara tertentu, khususnya acara yang bersifat tradisional dan kebudayaan.
29. Tari Gandrung Lombok Asalnya dari Nusa Tenggara Barat
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh sembilan adalah Gandrung Lombok. Tari gandrung merupakan kesenian tari tradisional asal Lombok yang ditarikan oleh penari wanita yang diiringi dengan seperangkat gamelan. Tarian ini biasanya juga ditampilkan dengan puisi dan nyanyian. Meski namanya serupa, tari gandrung asal Lombok berbeda dengan yang ada Jawa maupun Bali.
Perbedaan yang sangat menonjol dapat ditemukan baik pada gerakan, kostum maupun penyajian pertunjukannya. Awalnya, tarian ini digunakan untuk menghibur para prajurit setelah pulang dari medan perang. Dengan iringan dari beberapa perangkat Gamelan yang ada, para penari wanita menari sambil mengajak satu persatu para prajurit untuk menari secara berpasangan.
30. Tari Caci Asalnya dari Nusa Tenggara Timur
Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang ketiga puluh adalah Caci. Tari caci atau adalah tari perang antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai. Penari yang bersenjatakan cambuk (pecut) bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai (tameng). Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen, ritual tahun baru, upacara pembukaan lahan, serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting.
Wisatarumahjiwa.com – Kolase adalah sebuah teknik menempel berbagai macam unsur ke dalam satu frame sehingga menghasilkan karya seni yang baru. Dengan demikian, kolase adalah karya seni rupa yang dibuat dengan cara menempelkan bahan apa saja ke dalam satu komposisi yang serasi sehingga menjadi satu kesatuan karya.
Kolase adalah kreasi aplikasi yang dibuat dengan menggabungkan teknik melukis (lukisan tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu. Dalam pembuatannya, kolase memerlukan kesabaran yang tinggi dan keterampilan dalam memadukan, menyusun, dan menempel bahan yang ada sehingga menjadi sebuah karya seni yang indah.
Kolase juga menuntut kreativitas dan ide yang lebih sulit dibanding dengan pembuatan karya seni rupa yang lain. Karena di dalam pembuatan kolase, pembuat dituntut untuk memiliki, mencari, dan menemukan bahan yang khusus dan cocok untuk membuat kolase, kemudian bagaimana cara memadukan antara bahan yang satu dengan bahan yang lainnya.
Pengertian Kolase
Menurut Robins (2007), kolase adalah seni menempel gambar atau pola menggunakan bahan-bahan yang berbeda, seperti kertas dan kain yang direkatkan pada latar belakang. Sedangkan menurut Sumanto (2005:93), kolase adalah aplikasi yang dibuat dengan menggabungkan teknik melukis (lukis tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu. Selanjutnya menurut Nicholson (2005:4), kolase adalah gambar yang dibuat dari potongan kertas atau material lain yang ditempel.
Dari pengertian-pengertian di atas, mengutip dari Jurnal Pembelajar Universitas Negeri Makassar dapat disimpulkan bahwa kolase adalah kegiatan menyusun berbagai potongan bahan baik berupa kertas atau material lain yang ditempel pada permukaan kertas sehingga membentuk suatu gambar.
Kata kolase, yang dalam bahasa Inggris disebut “collage” berasal dari kata ”coller” dalam bahasa Prancis, yang berarti “merekat”. Selanjutnya kolase dipahami sebagai sebuah teknik seni menempel berbagai macam materi selain cat, seperti kertas, kain, kaca, logam, dan sebagainya, atau dikombinasikan dengan penggunaan cat atau teknik lainnya.
Jenis Kolase
Karya kolase dapat dibedakan menjadi beberapa segi, yaitu segi fungsi, matra, corak dan material. Berikut penjelasannya;
1. Jenis Kolase Menurut Fungsi
Dari segi fungsi, kolase dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni murni (fine art) dan seni pakai (applied art). Seni murni adalah suatu karya seni yang dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistic. Orang menciptakan karya seni murni, umumnya, untuk mengekspresikan cita rasa estetis. Dan, kebebasan berekspresi dalam seni murni sangat diutamakan.
Sedangkan, seni terapan atau seni pakai (applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis. Aplikasi seni terapan umumnya lebih menampilkan komposisi dengan kualitas artistic yng bersifat dekoratif.
2. Jenis Kolase Menurut Matra
Berdasarkan matra, jenis kolase dapat dibagi dua, yaitu kolase pada permukaan bidang dua dimensi (dwimatra) dan kolase pada permukaan bidang tiga dimensi (trimatra).
Menurut coraknya, wujud kolase dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu representative dan non-representatif. Representative artinya menggambarkan wujud nyata yang bentuknya masih dikenali. Sedangkan non-representatif artinya dibuat tanpa menampilkan bentuk yang nyata, bersifat abstrak, dan hanya menampilkan komposisi unsur visual yang indah.
4. Jenis Kolase Menurut Material
Material (bahan) apapun dapat dimanfaatkan dalam pembuatan kolase asalkan ditata menjadi komposisi yang menarik atau unik. Berbagai material kolase tersebut akan direkatkan pada beragam jenis permukaan, seperti kayu, plastic, kertas, kaca, keramik, gerabah, karton, dan sebagainya asalkan relative rata atau memungkinkan untuk ditempeli.
Secara umum bahan baku kolase dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: bahan-bahan alam (daun, ranting, bunga kering, kerang, biji-bijian, kulit, batu-batuan dan lain-lain), dan bahan-bahan bekas sintesis (plastic, seraat sintesis, logam, kertas bekas, tutup botol, bungkus permen/cokelat, kain perca dan lain-lain).
Peralatan dan Teknik Kolase
Secara umum peralatan utama yang dibutuhkan dalam pembuatan kolase adalah;
Alat potong: pisu, gunting, cutter, gergaji, tang dan sebagainya.
Bahan perekat: lem kertas, perekat vinyl, lem putih/PVC, lem plastic, jarum dan benang jahit, serta jenis perekat lainnya (disesuaikan dengan jenis bahan).
Dalam hal teknik, pada umumnya, karya kolase dapat dibuat dengan teknik yang bervariasi, seperti: teknik sobek, teknik gunting, teknik potong, teknik rakit, teknik rekat, teknik jahit, teknik ikat, dan sebagainya. Dan dua atau lebih teknikpun dapat dikombinasikan untuk membuat sebuah karya kolase.
Berbagai metode yang digunakan untuk membuat kolase antara lain;
Tumpang tindih atau saling tutup (overlapping)
Penataan ruang (spatial arrangement)
Repetisi/pengulangan (repetition)
Komposisi/kombinasi beragam jenis tekstur dari berbagai material.
Wisatarumahjiwa.com – Pengertian kerajinan bahan lunak secara umum ialah suatu kerajinan bahan dasar pembuatannya bersifat lunak, baik dari limbah alami maupun buatan.
Beragam kerajinan tangan bisa dibuat dari bahan lunak tersebut. Tuangkan segala kreativitas dalam membuat sebuah karya seni. Terkadang bisa memanfaatkan bahan sederhana maupun barang bekas yang diubah menjadi barang tepat guna dan bermanfaat.
Selain memanfaatkan barang bekas tak terpakai, ragam kerajinan bahan lunak ini bisa dijual dan menjadi bisnis sampingan.
Ditambah lagi bila Anda memiliki buah hati di rumah, ada baiknya meluangkan waktu untuk belajar membuat kerajinan bersama. Selain menjalin kehangatan bersama anak, kegiatan ini akan melatih kreativitas. Bahkan dimanfaatkan sebagai usaha yang serius.
Supaya lebih jelasnya, berikut pengertian kerajinan bahan lunak, jenis hingga contohnya seperti dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (5/8).
Pengertian Kerajinan Bahan Lunak dan Jenisnya
Pengertian kerajinan bahan lunak ialah suatu produk kerajinan yang menggunakan bahan bersifat lunak. Sebagai bahan dasar utama pembuatannya.
Kerajinan bahan lunak mengandalkan keterampilan mulai dari yang sederhana, bahkan sampai keterampilan yang rumit. Selain melatih daya kreatif, langkah ini akan meningkatkan ketekunan bekerja dan berkarya.
Melansir dari kampungkb.bkkbn.go.id, kerajinan bahan lunak terbagi menjadi dua jenis, yakni bahan lunak alami dan bahan lunak buatan.
1. Bahan Lunak Alami
Bahan lunak alam adalah bahan kerajinan tangan yang didapat dari alam sekitar. Selain itu cara pengolahanya pun tidak dicampur dengan bahan buatan atau secara alami.
2. Bahan Lunak Buatan
Selanjutnya kerajinan bahan buatan, bahan kerajinan yang diolah dengan campuran bahan kimia. Sehingga tekstur semakin lunak, lembut dan mudah dibentuk. Bahkan proses pembuatannya pun sebagian besar tidak secara alami.
Contoh Kerajinan Bahan Lunak
1. Kerajinan Bahan Lunak Alami
Contoh bahan lunak alami ini di antaranya:
Tanah Liat
Kerajinan bahan lunak dari tanah liat lebih dikenal sebagai kerajinan keramik. Dalam pembuatanya, kerajinan keramik akan diproses dengan cara ditekan atau dipijit, dipilin, butsir, pembakaran serta glasir. Contoh kerajinan dari tanah liat seperti, guci, vas bunga, gelas, kursi, asbak, kendi, tungku, piring, coek, dan masih banyak lagi.
– Serat Alam
Berbagai macam jenis kerajinan dihasilkan dari serat alam. Tak sedikit menjumpai serat alam dikreasikan sebagai cindera mata di sejumlah kota. Contohnya untuk membuat alas meja, dompet, topi , tas, tempat lampu, sapu lantai, boneka, apu lantai, spon cuci, gantungan kunci, sapu langit langit rumah, dan patung.
– Kulit Hewan
Biasanya kerajinan kulit ini diambil dari binatang, berasal dari kulit sapi, kambing, kerbau, ular, buaya, serta sejumlah hewan yang kulitnya dinilai bagus untuk dijadikan kerajinan. Contohnya membuat tas, jaket, topi, pajangan, gantungan kunci, gelang, jam tangan, sampul buku.
– Kapuk
Contohnya untuk membuat bantal, guling, baju, celana, kasur, karpet, selimut, topi boneka.
Kerajinan bahan lunak parafin diperoleh dari minyak bumi. Secara alami, parafin ini berbentul lempengan dan ada yang butiran. Biasanya digunakan untuk membuat lilin hias.
2. Kerajinan Bahan Lunak Buatan
Sementara untuk bahan lunak buatan, yang mudah dijumpai di antaranya:
– Bubur Kertas
Contoh dibuat lemari, kursi, patung, meja, boneka, hiasan rumah, papan.
– Sabun
Sabun batangan yang sudah tak terpakai bisa dijadikan pula sebagai kerajinan bahan lunak buatan. Buatlah adonan dengan mencampurkan sabun, sagu dan air. Biasanya untuk menciptakan kreasi berupa clay, boneka, figure.
– Gips
Kerap dijumpai sebagai bahan pembuatan patung , vas bunga, cetakan, pot tanaman.
-Fiberglas
Gelas, piring, sendok, pajangan dan hiasan rumah, aksesoris.
– Lilin
Contoh bahan lunak dari lilin untuk membuat patung, miniature, figure, boneka.
Kertas koran atau kertas biasa
Tepung kanji
Kawat kasa
Tang
Gunting
Air
Baskom
Cat semprot
Alas kardus atau triplek
Langkah Membuat Robot dari Bubur Kertas:
1. Tahap Awal
Siapkan seluruh alat dan bahan.
Rendam kertas ke dalam air.
Selanjutnya, tunggu hingga kertas menjadi lunak.
Sembari menunggu kertas menjadi lunak, buat kerangka dari kawat kasa yang dibentuk sesuai keinginanmu, seperti bentuk hewan, bangunan, atau bentuk lainnya. Penggunaan kawat kasa agar proses pengerjaan lebih mudah, sebab untuk memotong kawat kasa cukup dengan menggunakan gunting dan karakter kawat kasa lebih mudah dibentuk.
Kembali ke kertas yang telah direndam. Jika sudah benar-benar lunak, selanjutnya remas-remas kertas sampai menjadi seperti bubur, biasanya semakin lama kertas direndam maka akan semakin lunak teksturnya.
2. Tahap Pembuatan Lem
Proses selanjutnya, kamu bisa mulai membuat lem dengan menggunakan tepung kanji sebagai bahan dasarnya.
Rebus tepung kanji ke dalam air secukupnya. Sembari direbus, jangan lupa untuk mengaduk adonan tepung kanji terus menerus hingga seluruh adonannya larut merata dan mulai memiliki tekstur layaknya lem. Proses pengadukan tersebut bertujuan agar hasil akhir lem dari tepung kanji tidak menggumpal.
Setelah lem kanji sudah jadi, selanjutnya campurkan lem kanji dan bubur kertas yang telah kamu buat tadi. Pastikan kedua bahan dicampur sampai merata. Sebab, jika terlalu banyak lem kanji akan membuat patung menjadi susah untuk kering. Dan apabila lem penggunaan lem kanji terlalu sedikit, maka akan membuat patung tersebut menjadi mudah retak.
3. Tahap Pelumuran Kerangka
Selanjutnya, lumuri kerangka dengan seluruh bahan campuran lem kanji dan bubur kertas tersebut. Dan pastikan semua kerangka yang kamu buat sudah tertutup rata.
Jika proses melumuri semua kerangka sudah selesai, maka langkah selanjutnya adalah proses pengeringan adonan bubur kertas dan lemb kanji. Namun jangan mengeringkannya dengan cara dijemur. Sebab, penjemuran tersebut akan menyebabkan patung ini menjadi retak.
Apabila seluruh patung sudah mengering, maka kamu bisa melanjutkan prosesnya ke bagian pewarnaan. Tapi, jangan lupa untuk memberi alas sebelum melakukan pengecetan dengan cat semprot.
4. Tahap Terakhir
Untuk memulai proses pewarnaan, kamu bisa mewarnai patung dengan lapisan dasar yaitu warna hitam untuk warna yang lebih gelap, atau putih jika warna lapisan selanjutnya lebih cerah.
Selanjutnya, setelah cat semprot tersebut sudah mengering, kamu bisa mulai mengecatnya dengan warna lain sesuai selera
Nah, setelah seluruh tahapan cara membuat patung dari bubur kertas di atas selesai, tunggu hingga cat mengering, dan patung dari bubur kertas milikmu siap dipajang di tempat yang sudah kamu siapkan.
KEHIDUPAN masyarakat zaman dahulu khusus di tanah Jawa tak bisa dilepaskan dengan keberadaan pusaka. Selain sebagai alat untuk senjata pertahanan diri, keberadaan pusaka akan juga dipercaya mampu meningkatkan pamor pemiliknya.
Pusaka keramat milik pendekar-pendekar tanah Jawa kala itu tak asal dibuat begitu saja. Serangkaian ritual dan sesaji kudu dilakoni para Pandebesi (pembuat senjata) untuk menghasilkan pusaka berkualitas jawara. Bahkan beberapa pusaka diantaranya juga tercipta dari prosos diluar nalar yang tak bisa dijangkau nalar manusia.
Pusaka-pusaka tersebut konon dipercaya memiliki kekuatan magis di dalamnya sehingga saat dipergunakan akan mampu mengalahkan lawan dalam sekejap. Sejumlah pusaka yang melegenda di tanah jawa itu beberapa diantaranya masih terawat dengan baik, namun tak sedikit pula yang sudah menurun dirawat oleh para pewarisnya.
Berikut tujuh pusaka yang melegenda di tanah Jawa :
Ontokusumo
Benda ini merupakan sebuah kain berbentuk rompi. Konon rompi ini merupakan peninggalan dari Nabi Muhammad yang diwariskan secara turun temurun dan sampailah ke tangan Sunan Kalijaga.
Ontokusumo didapatkan Sunan Kalijaga setelah ia khatam Al Quran pada malam Jumat legi. Saat itu Sunan Kalijaga bersama wali lain tengah berkumpul di Masjid Agung Demak dan tiba-tiba mendapati sepucuk surat yang berisi pesan jika ia akan memperoleh hadiah berupa rompi terbuat dari kulit kambing peninggalan Nabi Muhammad.
Keris Kyai Carubuk
Pusaka Sunan Kalijaga ini berupa keris bernama Kyai Carubuk. Keris luk (lekuk) 17 ini dibuat oleh sahabat Sunan Kalijaga bernama oleh Empu Supa Mandagri, seorang Pandebesi kenamaan dari Kerajaan Majapahit.
Saat pembuatannya konon Sunan Kalijaga hanya menyerahkan bahan mentah berupa besi seukuran biji salak. Dengan keterampilan dan kekuatan kanuragan yang dimiliki Empu Supa Mandagri akhirnya keris tersebut dapat rampung digarap.
Kyai Carubuk ini ditempa dengan bara dari sumber api abadi Merapen di Godong, Kabupaten Grobogan, Jateng. Konon Empu Supa Mandagri membuat Kyai Carubuk ini bukan dengan alat pemukul namun hanya menekan-nekan besi menggunakan jari tangannya.
Tongkat Kalimasada
Sunan Kalijaga memiliki sebuah tongkat yang selalu setia menemani setiap pengembaraannya. Dari tongkat ini banyak peristiwa di luar nalar terjadi, seperti terciptanya mata air maupun munculnya api dari dalam tanah setelah benda pusaka tersebut ditancapkan ke bumi.
Konon tongkat warna hitam milik Sunan Kalijaga berasal dari kayu Kalimasada. Pohon kayu Kalimasada ini berasal dari Pulau Karimunjawa, Jepara, Jateng.
Keris Kanjeng Kyai Ageng Kopek
Keris ini merupakan pusaka utama di lingkungan Kraton Yogyakarta. Pusaka ini hanya dipegang oleh Sultan yang tengah bertahta di Kraton Yogyakarta. Keris Kanjeng Kyai Ageng Kopek ini pralambang Sultan sebagai pemimpin rohani dan duniawi.
Keris Kanjeng Kyai Joko Piturun
Pusaka ini berada pada urutan kedua dunia keris di lingkungan Kraton Yogyakarta. Kanjeng Kyai Joko Piturun akan diberikan kepada putera mahkota Kraton Yogyakarta. Disebut-sebut keris ini pernah dimiliki Sunan Kalijaga yang ditempa oleh pande besi kenamaan di Kerajaan Demak.
Tombak Kanjeng Kyai Pleret
Kanjeng Kyai Pleret merupakan tombak milik Danang Sutowojoyo atau Panembahan Senopati pendiri Kraton Mataram (sekarang menjadi Kraton Yogyakarta). Konon Kanjeng Kyai Pleret ini merupakan sperma dari Syeh Maulana Maghribi. Saat itu Syeh Maulana Maghribi tak sengaja melihat adik perempuan Sunan Kalijaga, Rasa Wulan yang tengah mandi di Sendang Beji.
Sperma Syeh Maulana Maghribi kemudian menetes ke air sendang hingga akhirnya Rasa Wulan menjadi hamil. Tetesan yang lainnya tiba-tiba mengeras dan kemudian berubah wujud menjadi sebuah mata tombak yang kemudian dinamai Kanjeng Kyai Pleret.
Tombak Kanjeng Kyai Baru Klinting
Pusaka ini juga berupa tombak bernama Kanjeng Kyai Baru Klinting. Tombak sakti ini pernah dipergunakan seorang abdi dalem kraton bernama Ki Nayadarma untuk menumpas pembrontakan yang dipimpin Adipati Pati Pragola.
Tombak ini merupakan titisan dari Naga Baru Klinting. Ki Ageng Mangir Wanabaya yang merupakan ayah Baru Klinting menghukum anaknya yang berwujud ular naga tersebut untuk melingkari Gunung Merapi.
Tinggal kurang sedikit lagi Baru Klinting berhasil melingkari Merapi. Agar dapat kepalanya dapat menyentuh ekor, Baru Klinting lalu menjulurkan lidahnya.
Hal itu tak disukai Ki Ageng Mangir Wanabaya dan mengangap anaknya telah berbuat curang. Ki Ageng Mangir Wanabaya lalu memotong lidah tersebut hingga kemudian menjadi sebuahn pusaka mata tombak.
Dalam ilmu seni kita mngenal berbagai cabang cabang seni seperti seni tari, seni musik, dan seni rupa yang telah hadir sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Berbagai macam karya seni telah hadir dan menghias setiap lini kehidupan serta dapat dinikmati dengan segala macam fungsi maupun bentuknya. Salah satu karya seni yang banyak dijumpai dalam wujud benda atau barang adalah seni rupa.
Dalam perkembangannya, muncul beberapa cabang seni rupa yang karyanya dapat dengan mudah kita jumpai dan kita nikmati keindahannya Salah satu bentuk karya seni rupa dapat kita jumpai melalui kegiatan kerajinan tangan yang biasanya sering diajarkan di sekolah melalui pelajaran seni. Kerajinan tanggan merupakan kegiatan untuk memproses dan mengubah suatu bahan dengan bantuan alat maupun bahan lainnya menjadi bentuk yang lebih indah dan memiliki fungsi tertentu.
Berbagai macam bahan dapat dibuat menjadi kerajinan tangan seperti kertas, barang bekas, kardus, bahan alam, manik manik, dan lainnya. Macam macam kerajinan tangan dari kardus, kertas, kain perca dapat anda lihat di dalam blog ini. Dalam artikel ini, kita akan lebih menitik beratkan untuk mempelajari berbagai macam macam kerajinan tangan dari manik manik. Menurut definisinya, manik manik merupakan perhiasan kecil yang berlubang dari bahan bahan seperti kaca, permata, emas, dan perak. Manik manik sudah ditemukan sebagai salah satu perhiasan sejak lama dan sering dibuat menjadi sebuah kalung.
Kalung yang dibuat dari manik manik bahkan telah ditemukan pada beberapa mumi mesir yang menunjukkan bahwa kerajinan tangan mengunakan bahan manik manik telah sangat lama dibuat dan dipelajari oleh manusia. Yang menjadi perbedaan antara kerajinan tangan manik manik terdahulu dengan sekarang adalah bahan manik manik yang digunakan. Dulu manik manik yang digunkan lebih berasal dari emas maupun perak, sedangkan saat ini manik manik yang digunakan cenderung mengunakan bahan kaca maupun plastik. Untuk lebih mengenal dan mengetahui macam macam kerajinan tangan dari manik manik, berikut contoh kerajinan dan prinsip dasar pembautannya.
Kalung dari manik manik
Manik manik sering kali dibuat kerajinan tangan yang berkaitan dengan perempuan. Bentuk yang sering kali dihasilkan dari kerajinan tangan menggunakan manik manik adalah kalung. Kalung dibuat dengan menyatukan manik manik menjadi satu kesatuan yang panjang dengan bantuan tali pengait melalui yang dimasukkan kedalam sela sela lubang manik manik. Kalung dari manik manik ini cocok digunakan sebagai aksesoris yang dapat menambah indah penampilan seseorang yang mengenakan dan biasanya akan dipadu padankan dengan pakaian yang digunakan.
Gelang dari manik manik
Selain kalung dari manik manik, contoh kerajinan tangan lainnya dari bahan manik manik adalah gelang. Sama halnya dengan kalung, gelang yang dibuat dari manik manik ini banyak digunakan oleh kaum hawa untuk mendukung penampilannya. Gelang berbahan dasar manik mainik ini digunakan dipergelangan tangan wanita untuk mendukung bentuk fasion yang dikenakan. Banyaknya peminat gelang dari bahan manik manik ini dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk menghasilkan pendapatan tambahan dengan cara menjualnya.
Tas dari manik manik
Selain dimanfaatkan sebagai aksesoris untuk mendukung fashion dan penampilan seseorang melalui bentuk gelang dan kalung, manik manik juga dapat dibentuk menjadi bentuk tas. Kerajinan tangan berupa tas dari manik manik ini dibuat dengan cara membuat bentuk kantong dari penyatuan manik manik dengan bantuan benang. Berbagai macam bentuk tas dari manik manik bisa dibuat seseuai dengan kreatifitas dan imajinasi penciptanya. Kerajinan tangan tas dari manik manik ini dapat dijadikan salah satu kegiatan mengisi waktu luang bagi ibu ibu.
Hiasan dari manik manik
Selain contoh barang hasil kerajinan tangan diatas, manik manik juga dapat dibuat menjadi beraneka ragam hiasan yang dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Hiasan hiasan yang dapat dihasilkan dari kerajinan tangan mengunakan bahan manik manik diantaranya adalah gantungan kunci, pembungkus handphone, bros, dan beberapa bentuk dan fungsi lainnya. Dalam pembautan kerajinan tanggan berupa hiasan yang menggunakan manik manik ini tidak terlalu banyak membutuhkan bahan karena bentuknya sering kali kecil atau tidak terlalu besar.
Bunga dari manik manik
Benda hasil kerajinan tangan lainnya yang dapat dibuat dari manik manik adalah bunga buatan dari manik manik. Bunda buatan dari manik manik ini dibuat dengan mengabungkan beraneka ragam warna dan ukuran manik manik yang berbeda. Kerajinan tangan dari manik manik berbentuk bunga ini dapat dengan mudah dibuat karena beberapa bentuk manik manik memang dicetak menyerupai bagian bagian bunga sehingga dalam proses pembuatan manik manik berbentuk bunga ini hanya tinggal menyatukan kompenen manik manik tersebut. Bunga bentuk manik manik ini bisa dibuat menggunakan beraneka ragam manik manik mulai dari yang berbahan plastik sampai yang berbahan kaca. Bentuk karya dari kerajinan ini dapat digunakan sebagai salah satu contoh seni rupa 3 dimensi.
Magnet kulkas dari manik manik.
Selain kerajinan tangan dari manik manik diatas yang dibuat dengan bantuan benang, ada satu contoh kerajinan tangan dari manik manik lainnya yang dibuat dengan proses yang unik yakni memanasinya melalui oven. Benda dari manik manik yang dibuat denga cara diatas adalah magnet kulkas dari manik manik. Untuk membuatnya dibutuhkan beberapa bahan dan alat seperti manik manik aneka warna, magnet, lem, wadah aluminium, dan tentunya alat pemangang atau oven. cara pembuatannya adalah sebagai berikut :
Siapkan manik manik yang terbuat dari bahan plastik dengan beraneka ragam warna.
Pilihlah warna yang sesuai dengan selera, selain warna pilih ukuran manik manik yang pas.
Siapkan wadah yang terbuat dari aluminum dan bentuknya disesuaikan dengan bentuk yang nantinya ingin dibuat.
Tatalah manik manik sesuai dengan bentuk yang diinginkan, contohnya dengan membentuk beraneka ragam warna manik manik menjadi bentuk setengah lingkaran yang menyerupai pelangi.
Setalah terteta rapi, masukkan wadah tersebut secara hati hati kedalam oven agar bentuk yang sudah dibuat tidak berantakan.
Panggang wadah berisi manik manik tersebut kurang lebih selama 5 – 10 menit.
Tunggu sampai manik manik mencair secara perlahan.
Selalu perhatikan proses pemangangan ini dengan cara melihatnya setiap beberapa waktu agar proses pemanggangan manik manik ini tidak terlampau berlebihan yang menyebabkan manik manik terlalu cair.
Setelah dirasa cukup, hentikan proses pemanggangan manik manik tersebut.
Keluargan manik manik dari alat pemanggangan dan tunggu sampai dingin.
Setelah manik manik dingin, keluarkan dari wadah aluminumnya secara perlahan dan jangan sampai rusak atau pecah.
Tempelkan magnet yang telah disiapkan dengan bantuan lem atau selotip double tape.
Magnet pelangi sudah siap digunakan untuk menghiasa kulkas.
Itulah contoh macam macam kerajinan tangan dari manik manik yang dapat ditemui dan bahkan dicoba untuk dibuat sendiri sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang di rumah. selain dari manik manik ada macam macam kerajinan tangan dari kain perca, kertas, kardus yang dapat anda buat dirumah.
Anyaman, sesuai dengan penjelasan artikel sebelumnya, adalah sebuah karya yang terbentuk dari lipatan dan tindihan bahan yang menjadi satu. Membuat anyaman memperlukan 2 hal, bahan dan keterampilan. Berikut penjelasan untuk membuat anyaman dapat dilakukan dengan cara mempelajari teknik dasar anyaman.
Terdapat dua teknik dasar anyaman yang disesuaikan dengan jenis anyamannya. Berikut merupakan penjelasan teknik dasar anyaman:
Teknik Anyaman Rapat
Anyaman Dua Sumbu
Teknik dasar anyaman ini mempunyai beberapa sebutan lain yaitu Anyaman Silang, Anyaman Sasag, Anyaman Tunggal. Sasag menurut Purwadi dan Purnomo, merupakan bahasa sansekerta yang berarti sasak atau telur. Sasak adalah nama suku di Indonesia, mengingat mereka juga pengrajin anyam-anyaman.
Membuat anyaman dua sumbu dapat dilakukan dengan cara menyilangkan dua sumbu. Setiap bilah silangkan dengan bilah lainnya hingga terbantuk struktur bersilang. Posisi anyaman tidak harus selalu lurus, melainkan bisa membentuk garis miring. Akhir dari sumbu atau bilah akan diikat sehingga anyaman menjadi kuat.
Anyaman Tiga Sumbu
Teknik dasar anyaman ini mirip seperti teknik anyaman bilik. Perbedaannya terletak pada pola yang membentuk tiga arah. Bahan anyaman, yaitu pakan dan lusi akan disusun sesuai dengan tiga arah yang telah ditentukan.
Hasil dari teknik dasar anyaman ini akan ada dua yaitu anyaman tiga sumbu jarang dan anyaman tiga sumbu rapat. Sumbu jarang memberikan lubang yag renggang dan sumbu rapat akan memberikan kekuatan yang lebih kuat.
Khusus untuk anyaman tiga sumbu rapat, apabila dibentuk dengan pola bentuk heksagonal / segi enam beraturan, sering disebut dengan anyaman segi enam. Secara umum anyaman tiga sumbu sering digunakan untuk membungkus ketupat.
Anyaman Empat Sumbu
Teknik dasar anyaman empat sumbu mempunyai pola yang mirip seperti dua sumbu. Pola menyulam akan menyisip dan menumpangkan bahan, yaitu pakan dan lusi, secara satu sama lainnya dengan arah yang berbeda.
Perbedaannya dengan teknik dasar anyaman dua sumbu adalah bahan yang ditaruh berbeda arah akan lebih banyak jumlahnya. Akan ada empat buah sumbu yang terdapat di arah lainnya.
Teknik dasar anyaman empat sumbu termasuk teknik dasar anyaman yang mempunyai lubang dengan bentuk pola oktogonal / segi delapan beraturan. Nama lain dari teknik dasar anyaman empat sumbu adalah teknik dasar anyaman segi delapan karena mempunyai lubang dengan bentuk segi delapan beraturan.
Anyaman Bilik atau Anyaman kepang
Teknik dasar anyaman bilik ini sering disebut dengan teknik menganyam dua-dua. Selain itu nama lain nya adalah Anyaman Kepang, karena pembuatannya sama dengan membuat kepangan pada rambut. Bahan-bahan akan dianyam dengan cara menyilang secara berurutan dan bersamaan, sama seperti teknik dasar anyaman sasak.
Perbedaannya adalah renggangan atau sela yang dimasuki bilah dalam menganyam lebih variasi. Cara menggunakan teknik dasar anyaman ini adalah dengan menganyam bahan-bahan dengan menyilang secara bergantian dari kiri dan dari kanan. Teknik dasar anyaman ini umumnya digunakan untuk membuat bilik dan nyiru.
Teknik dasar anyaman teratai adalah teknik menganyam bahan anyaman yang mempunyai tingkat kesulitan tersendiri. Teknik ini memerlukan keahlian namun dapat menghasilkan bentuk anyaman yang artistik dan indah.
Caranya melakukan pola ini adalah bahan bambu dibuat menjadi bentuk kotak-kotak menyerupai kembang teratai. Setelah terbuat maka selanjutnya adalah membuat blok-blok di berbagai sisi. Teknik dasar anyaman ini umumnya diterapkan buat membuat bilik dengan tujuan karya anyaman terlihat lebih indah.
Anyaman Cengkih
Sama seperti teknik anyaman teratai, teknik dasar anyaman cengkih cukup susah untuk dilakukan. Cengkih atau cengkeh, sesuai dengan namanya, hasil dari pola anyaman ini akan membentuk pola memanjang yang menyerupai kembang cengkih/cengkeh.
Cara membuat anyaman cengkih dilakukan dengan cara penggabungan beberapa teknik dasar anyaman tergantung dari hasil akhir yang diinginkan. Sesuai dengan penjelasan gambar, bisa Teknik dasar anyaman cengkih umumnya dibuat menjadi barang-barang seperti kipas, tolok, sangku, atau benda anyaman lainnya. Hasil akhir dari anyaman cengkih yang paling sering dijumpai secara umum adalah kipas sate.
Anyaman Lilit
Teknik dasar anyaman lilit, sesuai namanya polanya membentuk sebuah lilitan. Cara membuat pola anyaman lilit adalah dengan cara melilitkan dua bilahan atau rautan secara bergantian pada pondasinya. Lilitan pada teknik dasar anyaman lilit dapat dibuat menjadi variasi.
Pola lilitan akan disesuaikan dengan desain yang diingan dari hasil jadi anyaman tersebut. Pola ini bersifat kuat karena lilitannya yang mengikat satu sama lain sehingga cocok untuk barang-barang besar. Contohnya adalah tempat penyimpanan barang, contohnya adalah tas, toples, tempat pensil, keranjang buah-buahan dan lainnya.
Teknik Anyaman Renggang
Makrame
Teknik dasar anyaman renggang dibuat dengan cara menyimpulkan bahan dengan menggunakan tangan atau alat pengait seperti jarum. Gerakan menyimpul menjadi teknik utama dalam menciptakan pola makrame. Simpulan tersebut akan membentuk sebuah sambungan berpola. Hasil dari pola makrame contohnya adalah sweater, keset, kain taplak meja, dan lain-lain.
Cara membuat makrame ada empat teknik yaitu teknik simpul kepala, teknik simpul rantai, teknik simpul mati, teknik simpul tunggal. Penggunaan teknik tersebut dapat digunakan secara individu atau digabung untuk mendapatkan hasil lebih variatif. Membuat makrame membutuhkan suatu barang yang menjadi penyanggah makrame. Pada umum nya digunakan barang seperti kayu kecil yang halus atau menggunakan barang sejenisnya seperti badan pensil.
Setelah persiapan membuat makrame, penyangga dan benang selesai, maka makrame siap dibuat. Langkah pertama adalah dengan mengaitkan benang dengan teknik dasar anyaman makrame yang telah disebutkan. Simpul yang paling mudah adalah simpul kepala karena gerakan menyimpulnya sama dan mudah dimengerti. Pola yang telah terbentuk diulangi lagi sehingga menjadi rangakain simpul yang disebut sennit. Setelah selesai, maka sennit akan digabungkan dan diikat menjadi makrame.
Membuat anyaman memerlukan bahan untuk pengerjaannya. Beberapa bahan yang dapat dijadikan anyaman adalah:
1. Bambu
Bahan yang sangat sering dipakai untuk bahan anyaman karena bentuknya dan sifatnya yang lentur. Bambu yang sering dipakai untuk membuat anyaman adalah jenis Bambu Apus atau disebut Bambu Ori oleh suku jawa. Membuat bambu tersebut menjadi bahan dasar anyaman maka pertama harus ditebang. Setelah ditebang maka akan dibuat menjadi sayatan-sayatan tipis untuk dianyam. Anyaman bambu sering dipakai untuk menjadi aksesoris.
2. Plastik
Anyaman sangat go green karena menggunakan plastik, tidak harus baru, tapi plastik bekas. Bahan plastik bekas dapat diolah kembali menjadi bilahan plastik sehingga dapat dipakai kembali. Bilahan tersebut kemudian dibuat menjadi anyaman sesuai dengan pola yang diterapkan. Bahan plastik sangat kuat dan awet sehingga akan tahan lama. Sering dibuat menjadi tikar atau aksesoris seperti tas.
3. Kertas
Bahan anyaman berikutnya adalah kertas, bahan yang sangat dapat mudah dibeli dengan harga murah dan ditemukan. Kertas dapat digunting dengan kecil-kecil sehingga membentuk pola dan dibuat menjadi anyaman sederhana. Bahan kertas yang mudah rusak tidak dapat dijadikan menjadi peralatan lain. Umumnya bahan kertas dijadikan sebagai dekorasi saja.
4. Rotan
Bahan rotan menjadi salah satu alternatif lain selain bambu untuk ketahanannya dan kelenturannya. Sama dengan bambu, rotan harus diproses terlebih dahulu menjadi kecil sehingga bisa dianyam. Anyaman dari rotan sangat sering digunakan untuk menjadi furnitur menggantikan meja, kursi, lemari, dan lain-lain.
5. Daun Pandan
Bahan anyaman yang sudah cukup jarang dipakai, daun pandan. Dahulu daun pandan digunakan untuk membuat ayaman tikar. Zaman sekarang ini daun pandan lebih sering digunakan untuk membungkus jenazah yang akan dikubur. Penggunaan tersebut menyebabkan orang untuk menghindari daun pandan sebagai anyaman.
6. Eceng Gondok
Bahan pengganti dari bambu dan rotan adalah eceng gondok. Tanaman eceng gondok cukup mudah ditemukan sehingga harganya menjadi lebih murah. Eceng gondok memiliki struktur yang cukup kuat walau tidak sebanding bambu dan rotan. Penggunaan eceng gondok sebagai anyaman ditujukan kepada masyarakat menengah kebawah dapat membeli.
7. Mendong
Bahan unik berikutnya adalah mendong. Asal mendong adalah dari tanaman mendong, mirip alang-alang, dapat ditemukan di rawa atau tempat tergenang air. Bahan mendong harus dicuci dengan sangat bersih lalu dijemur sampai kering. Mendong akan diberikan pewarna dan pengawet agar tahan lama. Mendong sama seperti eceng gondok, digunakan untuk ditujukan kepada masyarakat menengah kebawah.
Pakaian Adat Kalimantan Timur – Provinsi Kalimantan Timur menyimpan beragam kesenian dan kebudayaan, mulai dari lagu daerah sampai tarian adat, salah satunya Tari Kancet Punan Letto. Salah satu ciri khas tradisionalnya adalah pakaian adat Kalimantan Timur.
Berbagai jenis pakaian adat Kalimantan Timur memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan latar belakang budaya setiap suku. Makna dan fungsinya pun berbeda, seperti digunakan untuk upacara adat, acara pernikahan dan lainnya.
Lebih jelas lagi soal pakaian adat Kalimantan Timur, semua sudah terangkum pada artikel di bawah.
Yuk disimak, inilah dia 6 pakaian adat Kalimantan Timur!
Pakaian Adat Kalimantan Timur
1. Pakaian Adat Dayak Kenyah
Suku Dayak Kenyah punya baju adat yang disebut dengan Ta’a (untuk wanita) dan Sapei Sapaq (untuk pria).
Pakaian adat Kalimantan Timur dari Dayak Kenyah ini memiliki beragam corak, misalnya gambar harimau dan tumbuhan serta burung enggang seperti yang ada di Tari Burung Enggang.
Busana Ta’a yang untuk wanita terdiri dari da’a atau semacam ikat kepala yang terbuat dari pandan, sapei inoq atau baju atasan, serta ta’a atau bawahan berupa rok.
Sedangkan busana Sapei Sapaq atasan berbentuk rompi ditambah dengan paduan bahawan berupa cawat yang dinamakan abet kaboq, kemudian dilengkapi dengan aksesoris mandau diikat di pinggang.
2. Pakaian Adat Suku Kutai
Pakaian adat Suku Kutai disebut kustin, berasal dari kata kostum yang mengandung arti pakaian kebesaran suku Kutai.
Dulunya di zaman Kutai Kartanegara salah satu pakaian adat Kalimantan Timur ini digunakan oleh golongan menengah ke atas untuk upacara pernikahan.
Pakaian adat Kalimantan Timur terbuat dari bahan beludru dengan dominasi warna hitam, lengan panjang dan berkerah tinggi dengan ujung – ujungnya berhias pasmen.
Baju adat kustin berbeda antara pria dan wanita, berikut ini detailnya:
Busana pria dipadukan celana panjang dan dipasang dodot rambu. Pada bagian kepala ada setorong, yakni penutup kepala berbentuk bundar dengan berhiaskan lambang berwujud wapen.
Busana wanita pada bagian belakang ditambahkan kelibun warna kuning berbahan sutra dan diberi tambahan sanggul.
3. Pakaian Adat Bulang Kuurung
Pakaian adat Kalimantan Timur selanjutnya ada bulang kuurung yang salah satu baju adat tradisional dari suku Dayak. Pakaian adat ini biasanya digunakan untuk melakukan ritual atau acara adat.
Terdapat beberapa jenis bulang karuung, di antaranya:
Pakaian adat bulang burai king juga merupakan busana adat yang berasal dari Suku Dayak. Hampir seluruh masyarakat Dayak memiliki pakaian adat Kalimantan Timur yang satu ini karena wajib digunakan pada saat upacara adat.
Ciri khasnya berupa manik – manik dan bulu burung yang disusun secara rapi sehingga terlihat indah dan menarik.
5. Pakaian Adat Sakai
Pakaian adat Kalimantan Timur berikutnya baju ada sakai yang memiliki ciri khas berupa batik celup Kutai. Busana yang satu ini hanya untuk wanita saja.
Model dari pakaian adat Kalimantan Timur yang satu ini berlengan panjang dan bawahan memakai tapeh badong, dilengkapi aksesoris berupa kalung tiga susun, kembang goyang tiga cabang dan menggunakan tajok mawar serta tapak langit atau sanggul yang dililit bunga melati. Untuk menyelaraskan busana, baju adat sakai dibuatkan untuk pria juga.
6. Dayak Ngaju
Dayak ngaju adalah pakaian adat yang diwariskan dari kebudayaan Suku Dayak meskipun pakaian adat Kalimantan Timur yang satu ini tidak dominan di provinsi ini.
Baju adat dayak ngaju dibuat dari bahan – bahan alami, seperti serat alam, kulit siren, atau kayu nyamun. Setelah itu, dibubuhi warna dan corak ciri khasnya.
Detail busana adat ini sendiri untuk para wanita berupa baju rompi, rok pendek, ikat kepala berhias bulu burung enggang, kalung manik – manik, ikat pinggang dan gelang tangan.
Sedangkan untuk para pria berupa rompi, bagian bawah ada kain sebatas lutut, ikat kepala berhias bulu burung enggang kemudian dilengkapi dengan ikat pinggang serta mandau, kalung manik – manik dan perisai kayu.
Sekian rangkuman mengenai 6 pakaian adat Kalimantan Timur. Semoga bermanfaat!
JAKARTA , Wisatarumahjiwa.com – Betawi merupakan salah satu suku di Indonesia yang mempunyai beragam tradisi yang unik. Suku Betawi mayoritas penduduknya bertempat tinggal di DKI Jakarta, sebagian lainnya ada di pinggiran kota seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang. Salah satu tradisi yang dimiliki Suku Betawi yang masih lestari, salah satunya saat menyambut Bulan Suci Ramadhan yaitu Nyorog.
Nyorog merupakan tradisi membawa makanan dan bingkisan kepada sanak saudara serta tokoh tertua yang ada dalam keluarga masyarakat Betawi. Berikut macam-macam tradisi unik lainnya khas Suku Betawi yang sepatutrnya terus dilestarikan:
1. Nyorog
Dalam tradisi nyorog, makanan yang dibawakan oleh orang yang lebih muda kerumah saudaranya yang lebih tua atau yang dituakan. Nyorog lazimnya dilakukan sepekan sebelum puasa. Mereka yang datang biasanya membawa bingkisan berupa sembilan bahan pokok (sembako) seperti telur, gula, kopi beras, atau makanan siap saji.
Tujuan dari tradisi nyorog yakni sebagai ajang silaturahmi antar sanak saudara serta menghormati keluarga atau tokoh-tokoh yang dituakan. Tradisi nyorog sebenarnya tak melulu dilakukan menjelang bulan Ramadhan tiba. Tradisi tersebut juga biasa dilakukan dalam acara pernikahan adat Betawi. Namun mirisnya, tradisi tersebut hampir punah di era millenial sekarang ini.
2. Ondel-Ondel
Ondel-ondel merupakan ikon DKI Jakarta yang tentunya memiliki sejarah panjang. Diketahui, ondel-ondel sudah ada sejak abad 16. Sejak itu, ondel-ondel mulai dikenal sebagai boneka raksasa yang diarak warga dari kampung untuk mengusir roh jahat dan harus menjalani proses ritual menyambangi makam kramat.
Ondel-ondel kini banyak digunakan sebagai sarana warga untuk mengamen dan menjadi tontonan dianggap merendahkan budaya Betawi. Padahal, sebelumnya ondel-ondel dianggap sebagai boneka sakral yang tak bisa digunakan oleh sembarang orang.
3. Tanjidor
Dahulu, tanjidor sering dimainkan untuk mengiringi atau mengarak pengantin. Diketahui, alat musik khas Betawi ini sudah ada sejak tahun 1600an. Tanjidor juga merupakan peninggalan kuno Portugis dan Belanda yang mesti dilestarikan. Alat musik ini bisa dimainkan oleh 7 hingga 10 orang pemain musik.
Para pemain tanjidor biasanya mengenakan pakaian seragam. Seragam yang dikenakan para pemain tanjidor yakni berupa pakaian tradisional Betawi seperti peci, sarung yang dikenakan di pundak, serta aksesoris betawi lainnya. Namun, kini tanjidor sudah cukup jarang ditemui kecuali pada acara pernikahan atau hajatan masyarakat Betawi yang masih menggunakan adat tradisional. Padahal, di negara asalnya tanjidor masih digunakan untuk mengiringi pesta Santo Gregorius.
4. Silat Beksi
Silat Beksi Betawi merupakan salah satu jenis pencak silat khas Indonesia yang masih banyak ditekuni hingga saat ini. Jurus ini diperkenalkan oleh seorang Tionghoa yang bernama Lie Ceng Oek dan jurus tersebut dibei nama Bie Sie, namun akhirnya berubah menjadi Beksi karena logat masyarakat Betawi saat itu.
Ada juga yang mengartikan Bek artinya pertahanan dan Sie artinya empat, yang berarti pertahanan empat arah. Diketahui, silat Betawi pun pernah menjadi alat perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah di jaman pra kemerdekaan. Orang dengan keahlian silat yang tinggi akan dipanggil dengan sebutan jawara dan sangat disegani oleh banyak orang. Belajar bela diri bagi anak-anak betawi menjadi hal yang wajib, sama wajibnya dengan belajar mengaji.
Para jawara saat itu banya dibekali ilmu agama, karena kekuatan bukan hanya melalui ketahanan fisik, namun juga kekuatan batin. Kini eksistensinya hanya sebagai pelengkap upacara pernikahan dan pentas budaya.
5. Lenong
Lenong merupakan kesenian teater tradisional khas Betawi. Jumlah pemain teater ini tidak lebih dari 10 orang dan tentunya wajib menggunakan dialog bahasa Betawi. Pada saat pertunjukan, pemain lenong ini sesekali melontarkan adu pantun sehingga menimbulkan keunikan jalan ceritanya. Biasanya lenong diiringi menggunakan gambang kromong sebagai iringan musiknya.
Eksistensi lenong sempat terjun bebas hingga kembali bangkit dan dipopulerkan oleh tayangan televisi pada 1970. Untuk membawakan sebuah pertunjukan lenong, para pemainnya harus melakukan ungkup yakni sebuah upacara khusus yang berisikan doa dan sesaji. Namun, sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal lenong hanya sebatas pertunjukan teater yang menggelitik perut penonton.
6. Palang Pintu
Tradisi ini merupakan sebuah kesenian Betawi yang merupakan paduan antara silat dan juga pantun. Palang pintu juga menjadi salah satu rangkaian dalam pernikahan orang Betawi. Pada tradisi ini, setiap pengantin pria akan mendapat tantangan dari mempelai wanita untuk menguji kepiawaian bela diri serta kepandaian dalam mengaji.
Diketahui, tokoh Betawi, Pitung (1874-1903) ternyata telah menjalani tradisi ini saat hendak memperistri Aisyah, yang merupakan putri jawara dengan julukan ‘Macan Kemayoran’, Murtadho. Istilah palang pintu dikalangan masyarakat Betawi diartikan sebagai menghalangi orang lain yang akan memasuki daerah tertentu, dimana suatu daerah memiliki jawara alias pendekar yang siap menghadang. Palang pintu lazimnya muncul saat acara pernikahan atau besanan.
7. Tari Lenggang Nyai
Tarian ini diciptakan oleh Wiwik Widiastuti, koreografer Yogyakarta pada 1998. Tarian ini menjadi populer dan sering ditampilkan pada acara seni dan pariwisata dalam negeri hingga mancanegara. Tari lenggang nyai dibawakan oleh empat hingga enam gadis kecil, bisa dibilang merupakan paduan dari gaya cokek, tari topeng, dan ada pengaruh China. Uniknya, gerakan tarian ini menggambarkan karakter dan cerita dari Nyai Dasimah.
Banyak cara yang dilakukan rakyat Indonesia untuk mewujudkan sila ketiga, Persatuan Indonesia. Cara-cara tersebut bahkan telah dilakukan sejak sebelum kemerdekaan Indonesia dan terus diwariskan turun temurun hingga kini. Salah satunya bisa kita lihat melalui Tari Lego-lego yang berasal Pulau Alor-Pantar, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tari Lego-lego merupakan salah satu tari yang melambangkan persatuan. Hal yang unik dari tari ini adalah semua orang bisa ikut serta berpartisipasi menjadi penari. Tanpa memandang jenis kelamin, agama, warna kulit, suku, klan, bahkan status sosial, seluruh penari bergandengan tangan melingkari Mesbah sambil menari bersama.
Tidak terbatasnya jumlah penari, membuat Tari Lego-lego bisa dibawakan oleh puluhan bahkan ratusan orang. Durasi waktunya pun tidak dibatasi. Tari ini bisa dibawakan selama beberapa menit atau bahkan semalaman suntuk.
Gerakan dalam Tari Lego-lego cukup sederhana dan bisa dengan mudah diikuti oleh para penari pemula. Gerakan tari ini didominasi oleh gerakan kaki maju-mundur dan ke kanan-kiri. Meskipun sederhana, para penari harus membawakannya dengan kompak agar tercipta gerakan yang indah dan mampu menjaga keseimbangan seluruh peserta.
Tari ini merupakan salah satu kebiasaan nenek moyang masyarakat Alor. Sejak dahulu, nenek moyang Alor selalu melakukan pekerjaan secara gotong royong atau bersama-sama. Seusai melakukan pekerjaan itu, mereka akan berkumpul dan menari melingkari Mesbah (benda yang disakralkan) sambil melantunkan puji-pujian pada Dewa-dewa sebagai ucapan syukur.
Pada zaman dahulu, Tari Lego-lego dibawakan untuk memperingati keberhasilan atau selesainya sebuah kegiatan, seperti keberhasilan panen, pernikahan, pembukaan kawasan ladang baru, pembangunan rumah adat, hingga menyambut pasukan perang yang memenangi pertempuran. Seiring perkembangan zaman, Tari lego-lego pun kerap dibawakan dalam acara penyambutan tamu dan festival-festival budaya, agar semakin banyak yang mengenal tari persatuan ini.
Tari Lego-lego dibawakan dengan iringan musik serta selingan pantun dan syair. Pantun ini akan dibawakan oleh dua orang juru pantun atau biasa disebut juru pukong. Juru pukong adalah laki-laki yang dituakan dan paling banyak mengetahui syair-syair. Kehadiran juru pukong membuat Tari Lego-lego tidak hanya untuk menjalin persatuan, tapi sekaligus proses transfer ilmu dari tetua kepada masyarakat atau penari.
Syair-syair yang didendangkan dalam Tari Lego-lego banyak mengandung sejarah (sejarah nenek moyang, suku, dan perpindahan) serta petuah-petuah untuk menjaga kerukunan dan saling menghormati sesama, meskipun berbeda suku, agama, dan ras.
Setiap wilayah Pulau Alor-Pantar memiliki musik pengiring Tari Lego-lego yang berbeda. Di daerah pesisir (Nuh Atinang) tari ini akan diiringi gong dan gendang. Sementara di daerah pegunungan (Nuh Mate), tari ini hanya diiringi oleh suara hentakan kaki dari para penari pria serta gemerincing gelang kaki dari penari wanita.
Selain perbedaan alat musik pengiring, dusun-dusun di Pulau Alor-pantar juga memiliki lagu pengiring yang berbeda-beda. Misalnya, lagu Boling Pati yang berisi harapan kesembuhan dan kesehatan kerap didendangkan di Dusun Malal. Sedangkan di Dusun Retta, lagu yang kerap dinyanyikan adalah Ringgi Eamanang yang berisi permohonan untuk kemakmuran dan menjaga kekayaan alam.
Meskipun tiap daerah memiliki musik pengiring, lagu, dan syair yang berbeda, Tari lego-lego tetap dibawakan dengan cara yang sama, yaitu dengan bergandeng tangan membentuk lingkaran.
Sambil melakukan gerakan-gerakan tari, semua penari akan diberikan sajian berupa sirih pinang dan minuman sopi yang berasal dari satu wadah yang sama. Menari sambil bergandengan tangan serta makan dan minum dari wadah yang sama, memiliki arti khusus bahwa masyarakat Alor (asli maupun pendatang) tidak akan terpecah belah dan terus bergandengan tangan untuk membangun kampung dan negeri. Tari Lego-lego adalah gambaran wujud sila ketiga Pancasila yang disajikan dengan indah oleh masyarakat Alor.